Menu

Dark Mode
Menteri Hukum ASEAN Sepakati Pengembangan Arbitrase dan Mediasi Komersial Internasional Pegawai Microsoft Demo: Protes Kerja Sama dengan Israel Konflik Perbatasan Thailand–Kamboja Bergeser ke Medan Propaganda Eiger Land Ubah Lahan Kritis Jadi Kawasan Ekowisata Jalan Khusus Roda 2 di Batutulis Belum Dibuka Bentuk Transparansi, Kongres Persatuan PWI 2025 Akan Live di Youtube

Bogoh Ka Bogor

Dishub Jabar Siap Dukung Pengembangan Transportasi Kota Bogor

badge-check


					kadishub-jabar-A-Koswara-dan-Wakil-Wali-Kota-Bogor-Dedie-A-Rachim Perbesar

kadishub-jabar-A-Koswara-dan-Wakil-Wali-Kota-Bogor-Dedie-A-Rachim

Program kerja Pemkot Bogor yang ingin menata transportasi, mendapat dukungan Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat. Hal itu disampaikan Kepala Dishub Jawa Barat, A. Koswara, usai rapat kordinasi perngembangan transportasi di Kota Bogor bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Kepala Bapeda Rudi Mashudi dan Kepala Dishub Kota Bogor Eko Prabowo di Bandung, kemarin.

Kadishub Jawab mengaku siap mendukung langkah Pemkot Bogor untuk melakukan penataan transportasi di dalam kota, baik itu berbasis jalan maupun rel seperti Trem.

“Tinggal ada beberapa hal yang harus kita kaji lagi ke depan. Seperti misalnya mitigasi risiko yang kemungkinan terjadi. Kita siap membantu proses yang akan dilakukan di Kota Bogor,” kata Koswara.

Tak hanya Trem, Koswara melanjutkan, Dishub Jabar akan membantu menyelesaikan penataan transportasi berbasis jalan, seperti angkot dan bus. Integrasi fisik, kelembagaan dan sistem harus dilakukan untuk penataan angkot ini. Terlebih Kota Bogor masih dilintasi angkutan luar kota sehingga menimbulkan kepadatan volume kendaraan.

“Terminal batas kota ini juga siap kita tindaklanjuti,” katanya.

Sementara itu Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku, ada beberapa hal yang perlu diselesaikan bersama terkait dengan transportasi di Kota Bogor. Pertama tentu salah satunya mengantisipasi perpindahan ibu kota, karena pasti akan ada dampak yang signifikan.

Kota Bogor, sambung Dedie, memiliki tiga proyek strategis nasional. Pertama adalah Light Rail Transit (LRT) yang berakhir di Terminal Baranangsiang, Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang saat ini sudah sampai di Salabenda, terakhir yakni proyek rel ganda atau double track Bogor – Sukabumi.

Sehingga dengan itu, menurut Dedie, harus ada pembenahan transportasi di dalam kota. Terlebih keinginan Kota Bogor menjadikan kota wisata sepenuhnya akan semakin terwujud. Untuk mengintegrasikan moda – moda transportasi yang dibangun pusat itu, tentu Kota Bogor juga ingin memiliki moda transportasi yang lebih modern. Seperti contoh angkutan massal berbasis rel atau Trem.

“Kota Bogor itu punya potensi, karena ada bangkitan. Makanya kita ajukan Trem ini sebagai transportasi masa depan Kota Bogor,” kata Dedie.

Di depan Kadishub Jabar, Dedie juga meminta arahan untuk perumusan regulasi Trem ini. Pasalnya, jalur Trem nantinya akan bersinggungan dengan jalur angkutan lainnya semisal angkutan kota (angkot). Meskipun ada sebagian besar jalur eksklusif yang disediakan untuk Trem.

Dari semua itu, Dedie mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ingin bantuan dan dorongan dari Dishub Provinsi Jawa Barat agar rangkaian upaya penataan transportasi di Kota Bogor berjalan dengan baik.

Penulis Pratama

Editor Aldho Herman

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Eiger Land Ubah Lahan Kritis Jadi Kawasan Ekowisata

21 August 2025 - 09:18 WIB

Jalan Khusus Roda 2 di Batutulis Belum Dibuka

20 August 2025 - 22:32 WIB

Bentuk Transparansi, Kongres Persatuan PWI 2025 Akan Live di Youtube

20 August 2025 - 20:44 WIB

Dukung Program Pemerintah, DPW Tani Merdeka Provinsi Jambi dan Bulog Segera MoU

20 August 2025 - 09:03 WIB

Hanif Faisol: TPPAS Nambo Harus Segera Beroperasi

20 August 2025 - 08:52 WIB

Trending on Headline