JAKARTA– Jelang pelaksanaan kongres Persatuan PWI di 29-30 Agustus di BPPTIK Komdigi Cikarang Bekasi, Direktur Utama LKBN Antara, Akhmad Munir, dan Atal Sembiring Depari, resmi mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI Pusat periode 2025–2030, Jumat (22/8/2025).
Munir dan Atal menyerahkan berbagai dokumen persyaratan yang diwajibkan kepada Tim Verifikasi Kongres Persatuan PWI 2025 di Hall Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Persyaratan yang wajib dilengkapi antara lain berkas dukungan dari 15 PWI Provinsi, kartu anggota PWI, hingga dokumen hasil tes kesehatan.

Akhmad Munir dan Atal S Depari menyerahkan dokumen persyaratan dengan didampingi banyak pendukungnya, antara lain mantan Ketua PWI Riau sekaligus Ketua PWI Pusat versi KLB 2024, Zulmansyah Sekedang; Ketua PWI Provinsi Jaya, Kesit Budi Handoyo, Mirza Zulhadi, Auri Jaya, dan Johny Hardjojo dan Ketua Dewan Penasihat PWI Jaya.
Rombongan diterima langsung Tim Verifikasi Kongres PWI 2025 yang hadir di Hall Dewan Pers yang disulap menjadi Sekretariat Panitia Kongres PWI, Jakarta.
Ketua Tim Verifikasi, Zulkifli Gani Ottoh, menyambut rombongan dan langsung menerima berkas dokumen persyaratan.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada Cak Munir beserta tim dan para pendukung. Proses verifikasi akan berjalan sesuai aturan yang telah ditetapkan panitia kongres,” ujar Zulkifli Gani Ottoh, ketua SC Komgres Persatuan PWI 2025.
Sementara itu, calon Ketua Umum PWI Akhmad Munir berjanji apabila terpilih sebagai Ketua Umum, ia akan melakukan rekonsiliasi untuk menyatukan PWI yang sebelumnya terpecah, serta menyiapkan berbagai program kerja bagi organisasi.
“Saya akan mengutamakan kepentingan organisasi,” tegar Munir, ketua Siwo PWI Jatim dua periode dan ketua PWI Jatim dua periode pula.
Munir juga menekankan agar SC tetap mematuhi aturan organisasi sebagaimana tertuang dalam PD/PRT, bahwa bakal calon Ketua Umum PWI harus menyerahkan surat dukungan provinsi secara fisik atau hard copy, bukan melalui file PDF maupun surat elektronik.
“Sebab aturan SC kan menyatakan bahwa surat dukungan harus ditandatangani di atas materai. Karena itu, surat dukungan berupa file PDF semestinya tidak diterima. Kami sendiri membawa langsung surat dukungannya,” ujar Cak Munir.
Dalam visi misinya, Munir menempatkan konsolidasi organisasi sebagai prioritas utama. Selain itu, ia menjanjikan peningkatan profesionalitas wartawan dengan memperbanyak Uji Kompetensi Wartawan (UKW), pelatihan berjenjang, workshop digital, serta penguatan media lokal.
Adaptasi terhadap teknologi juga menjadi perhatiannya, termasuk digitalisasi kelembagaan PWI dan literasi jurnalisme berbasis kecerdasan buatan (AI).
“Seperti kita ketahui, hampir setahun ini di beberapa daerah harus kita konsolidasikan, supaya kembali bersatu,” kata Munir.
Di tempat yang sama, Zulmansyah Sekedang Ketua PWI versi KLB 2024, menegaskan, perlu kiranya mengakhiri konflik internal di tubuh PWI.
“PWI lebih penting kita selamatkan daripada sekadar berebut jabatan. Saran banyak senior PWI berharap PWI bersatu. Mereka khawatir kalau ada gesekan dua ketua umum. Karena itu, kedua ketua umum diminta legowo, dan saya legowo dengan saran-saran senior tersebut. Saya memilih mundur. Kepentingan PWI di atas segala-galanya. Yang paling penting, persatuan akan terwujud kalau semua legowo,” ujar Zulmansyah. Rheynaldhi