Bima Jamin Tak Ada Penimbunan Beras
HARGA beras di Kota Bogor yang terus melonjak, membuat Walikota Bogor, Bima Arya mengambil langkah dengan melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Bogor. Bima turun tangan untuk memantau langsung harga beras di Pasar Bogor.
Menurut Bima, kenaikan rata-rata harga beras di pasar berkisar dua ribu sampai tiga ribu. Kenaikan ini disebabkan panen yang terlambat. “Kondisi ini yang mengakibatkan stok beras berkurang sehingga harus memasok dari luar yaitu Jawa Tengah. Dalam waktu dekat Disperindag akan melakukan operasi pasar bersama Bulog untuk mengatasi kenaikan harga ini,” kata Bima.
Bima juga menjamin tidak ada penimbunan beras di wilayahnya. Terkait raskin, Bima menyampaikan raskin di kota Bogor sudah turun dan memasuki bulan ke dua. “Bulan lalu, kita sudah menerima sekitar 580 ton,” ujarnya.
Sementara, Dirut PD. Pasar Pakuan Jaya, Andri Latif Asikin mengatakan, pihaknya juga akan terus memantau fluktuasi harga beras. Selama ini pasokan beras di Pasar Baru Bogor disuplai dari gudang beras Bulog yang ada di kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
“Kalau terkait kenaikan harga memang dari bulognya harga beras sudah naik. Jadi mau tidak mau harga di pasar juga naik. Alasan kenaikan harnya dikarenakan keterlambatan panen,” pungkasnya. RP