Menu

Dark Mode
Dedie Rachim Ajak Warga Manfaatkan Lahan Jepang Terpanggang Suhu Panas, Rekor 10 Hari Berturut Promo Agustus, Tirta Pakuan Luncurkan Program Pemasangan Sambungan Baru Gratis Kim Jong Un Bakal Temui Putin-Xi Jinping di China, Ada Apa? India Uji Coba Rudal Balistik Jelang Kenaikan Tarif AS AS Pecat Bos CDC Gegara Lawan Menkes Kennedy Jr yang Anti-Vaksin

Kabar Bogor

Wujudkan Ketahanan Pesisir, Seameo Biotrop Gelar IWCC

badge-check


					Wujudkan Ketahanan Pesisir, Seameo Biotrop Gelar IWCC Perbesar

Seameo Biotrop mengadakan Internasional Workshop in Climate Change (IWCC) dengan tema “Indonesia Sea as Global Climate Engine: Climate Change and Coastal Resilience” pada 7-8 Oktober 2021 secara daring dan luring.

Workshop ini diharapkan menjadi tempat untuk berbagi pengetahuan dan peningkatan pemahaman publik tentang bagaimana pentingnya mewujudkan ketahanan pesisir serta meningkatkan interaksi antara pemerintah, universitas, praktisi dan mitra pembangunan untuk mengelola bencana pesisir menuju ketahanan pesisir.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang juga merupakan Dewan Pembina Seameo Biotrop dari Indonesia, Prof Arief Satria. Arief Satria dalam sambutan pembukaanya menyatakan bahwa keanekaragaman hayati Indonesia adalah salah satu latar belakang akan kebutuhan terhadap konsep agro maritim sebagai fokus pembangunan.

Konsep agro maritime 4.0, menurut Arief, diperlukan untuk menjaga aset keanekaragaman hayati dari gunung ke laut yang kemungkinan rusak karena perubahan iklim. Ia berharap IWCC akan menjadi tempat untuk berbagi dan berdiskusi untuk mendapatkan solusi terbaik untuk masalah keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh perubahan iklim di banyak negara di dunia.

Arief juga berharap lokakarya ini akan menghasilkan working paper untuk menyebarkan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati selama perubahan iklim.

Sementara Direktur Seameo Biotrop Dr. Zulhamsyah Imran dalam sambutannya menyampaikan bahwa Seameo Biotrop melakukan refocusing program dan area prioritas. Program unggulan refocusing yang terdiri dari restorasi dan konservasi ekosistem, keanekaragaman hayati penggunaan berkelanjutan, bioenergi, bioteknologi untuk mendukung ketahanan pangan, dan ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim global, dalam integrasi dengan teknologi 4.0.

Hal ini, kata Zulhamsyah, merupakan tindakan nyata untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati untuk menanggapi ancaman perubahan iklim. Ia mengundang semua lembaga yang terlibat untuk berkolaborasi satu sama lain untuk bekerja sama dalam menyelamatkan keanekaragaman hayati.

Kegiatan itu diikuti peneliti, praktisi, dosen, mahasiswa, guru SMA atau Sekolah Kejuruan dan masyarakat umum dari beberapa negara di Asia Tenggara baik sebagai peserta maupun narasumber. Empat orang pembicara dari Amerika Serikat dan satu dari Inggris juga turut berpartisipai dalam kegiatan ini.

Workshop internasional ini terbagi menjadi plenary speech, parallel, dan talkshow serta sebanyak 24 materi dipresentasikan dalam kegiatan itu.

 

penulis pratama/rls

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Yantie Rachim Ingatkan Remaja Waspadai Judi Online dan Pinjol Ilegal

27 August 2025 - 16:04 WIB

Inovasi Tirta Pakuan, 6 Ribu Warga Bisa Minum Air Keran

26 August 2025 - 21:00 WIB

1.849 Kasus Stunting Ditemukan di Kota Bogor

26 August 2025 - 08:36 WIB

Jalan Khusus Roda 2 di Batutulis Belum Dibuka

20 August 2025 - 22:32 WIB

Ini Doa Dedie Rachim untuk Jawa Barat

20 August 2025 - 09:29 WIB

Trending on Kabar Bogor