Viral Tendangan Tanpa Bayangan Oknum Satpol PP, HMI MPO Cabang Bogor Lapor Polisi
Aksi mahasiswa dari HMI MPO Cabang Bogor di depan gerbang Kantor Bupati Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (17/9/2020) berakhir ricuh. Aksi Refresif oknum Satpol PP Kabupaten Bogor yang mengawal aksi, mengakibatkan lima mahasiswa luka-luka.
Tak terima dengan tindakan Satpol PP yang viral videonya di media sosial tersebut, para mahasiswa melakukan pelaporan kepada penegak hukum didampingi lawyer Achmad Hidayatullah.
Menurutnya, Pendampingan hukum korban tindakan kekerasan yang dilakukan oknum satpol pp kab. Bogor terhadap rekan rekan aktivis mahasiswa perlu dibawa ke ranah hukum karena sudah keterlaluan.
Baca juga:Jokowi Minta Kasus Penyerangan Ulama Sebelum Syekh Ali Jaber Diusut Lagi
“Ini sudah offside, karena Satpol PP memnggunakan cara-cara kekerasan dalam mengawal aksi mereka, padahal mereka aksi sesuai prosedur,” kata Daday, panggilan akrab Achmad Hidayatullah.
Untuk itu, dirinya mengajak semua komponen untuk mengawal kasus ini karena yang dikedepankan oleh penegak perda adalah kekerasan. “Bagi rekan rekan advokat atau aktivis, mari bergabung kita kawal kasus ini sampai tuntas. Supaya, tidak adalagi kepongahan dan kekerasan yang dilakukan oknum pejabat terhadap kritik mahasiswa,” pintanya.
Sementara itu, Ketua HMI MPO Cabang Bogor, Wildan Nugraha mengutuk keras oknum aparat yang menggunakan cara-cara represif dalam menghalau massa aksi. Menurutnya, langkah yang diambil pihaknya dalam menyampaikan pendapat sudah sesuai dan dilindungi undang-undang.
“Kami mengecam keras oknum yang melakukan tindakan represif tadi. Karena bagaimanapun kita dilidungi dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Bukan dengan cara represif seperti itu,” kata Wildan dengan nada kesal.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menyebut, kemungkinan anggota Satpol PP tersebut dipengaruhi tekanan selama bertugas di masa pandemi Covid-19. Menurut dia, tingkat tekanan anak buahnya dalam masa pembatasan sosial memang agak berbeda.
Menurut Iwan, tidak ada perintah kepada Satpol PP untuk mengambil sikap represif. Apalagi, demo merupakan hak mahasiswa untuk menyuarakan pendapat.
Kendati demikian, Iwan juga tidak membenarkan perbuatan oknum Satpol PP tersebut terhadap para mahasiswa yang sedang berdemo.
Menurut Iwan, Satpol PP seharusnya menjadi petugas yang melayani masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai humanis, bukan malah melakukan kekerasan.
“Memang di tengah pandemi ini bagusnya demonstrasi dikurangi dulu. Meskipun kita juga tidak menekankan bahwa Satpol PP harus begitu, seharusnya lebih humanis, persuasif,” kata Iwan. Dia mengatakan, insiden ini juga akan menjadi bahan koreksi oleh Pemkab Bogor. Ia pun bakal melakukan evaluasi terhadap tindakan anarkis dari aparat Pemkab Bogor itu.
Menurut Iwan, pihaknya juga bakal memberikan teguran hingga sanksi terhadap pelaku kekerasan. “Walaupun itu ada tekanan tugas, ya itu menguji mental kita, bukan jadi alasan,” kata dia.
sumber rls dan kompas.com
editor aldhoherman