Sudah Taukah Anda  Dengan Penyakit DBD?

Sebutan “Kota Hujan” sudah tak asing lagi untuk Bogor. Julukan yang disematkan ini tentu memiliki berbagai alasan. Salah satu alasan Bogor dijuluki  “Kota Hujan” adalah karena di Bogor memang sering terjadi hujan  dibandingkan daerah lainnya.

Musim hujan sangatlah rentan dengan penyakit, salah satunya penyakit demam berdarah. Demam berdarah dengue  (DBD) atau biasa juga dikenal sebagai  dengue fever disebabkan oleh nyamuk  Aedes aegypti dan Aedes albocpictus yang berkembang di daerah tropis dan subtropis.

DBD merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai. DBD termasuk salah satu penyakit yang mampu menyebabkan kematian bagi penderitanya. Di Indonesia sendiri per Desember 2021, jumlah kematian akibat DBD mencapai 472 Kasus.

Dengan angka tersebut, diharapkan masyarakat bisa lebih berhati-hati dan waspada terkait penyakit bawaan yang biasa hadir bersamaan dengan musim penghujan seperti saat ini.

 Gejala DBD

Gejala umum yang muncul antara lain:

  • Demam tinggi mendadak
  • Sakit kepala
  • Ruam
  • Nyeri otot dan sendi
  • Mual dan muntah serta kelelahan
  • Pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok, yang membahayakan nyawa.  Pada umumnya penderita DBD juga akan mengalami fase demam selama 2-7  hari.

 Fase Demam

  • Fase pertama (hari ke 1-3): Demam yang cukup tinggi hingga 40°C
  • Fase kedua (hari ke 4-5): Merupakan fase kritis, penderita akan mengalami turunnya demam hingga 37°C dan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali). Pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang kuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan).
  • Fase ketiga (hari ke 6-7): Penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali.

Mengingat obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih terus dikembangkan, maka cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus di lingkungan kita.

 3M Plus:

  1. Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin.
  2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
  3. Mendaur ulang/memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan.

Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk:

  1. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  2. Menanam tanaman pengusir nyamuk
  3. Tidur menggunakan kelambu
  4. Memasang kawat kasa di lubang ventilasi
  5. Menggunakan repellent/ lotion anti nyamuk
  6. Tidak menggantung pakaian yang sudah dipakai
  7. Memasang ovitrap/lavitrap/ mosquito trap
  8. Larvasidasi di tempat yang sulit dikuras/ ditutup

Dengan mengetahui dan menjalankan beberapa langkah diatas, diharapkan mampu meminimalisir kemungkinan paparan Demam Berdarah. Tetap jaga protokol kesehatan secara ketat selama menjalankan aktifitas baik di dalam maupun di luar ruangan, dan bersegera dalam mendapatkan vaksinasi dosis primer maupun dosis lanjutan (booster) untuk meningkatkan kekebalan diri dan membentuk kekebalan kelompok di masa pandemi. adv

 

Penulis Fairuz Hayati,S.Tr.Kes  Entomolog Kesehatan  Dinas Kesehatan Kota Bogor

 

Sumber :

“Demam Berdarah”. vivahealth.co.id. 25 April 2022. https:// vivahealth.co.id/article/detail/50 61/demam-berdarah

“Tips Aman Terhindar dari Demam Berdarah Dengue”.7 Maret 2022. 25 April 2022. https://promkes. kemkes.go.id/tipsaman-terhindar-dari-demam-berdarahdengue

“Musim Penghujan Tiba, Waspada DBD di Lingkungan Kita”. 13 Desember 2021. 25 Maret 2022. https://promkes.kemkes.go.id/musimpenghujan-tiba-waspada-dbd-dilingkungan-kita

 

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *