Menu

Dark Mode
Di Brazil, Kemen LH Konsen Krisis Iklim Indonesia Negara Pengguna Canva Terbesar di Asia, Ketiga di Dunia Pendiri Netflix Setop Kerja Tiap Selasa Jam 5 Sore Selama 30 Tahun: Biar Tetap Waras Viral Piton Raksasa 6 Meter Seret dan Lilit Pemandu Wisata di Kalimantan Astaga, Traffic Bot AI Naik 300 Persen! Ancam Ecommerce dan Media Lonjakan AI Picu Kelangkaan Chip Storage dan Kenaikan Harga Komponen PC

Kabar Bogor

Pertunjukan Seni Budaya Meriahkan Puncak HPN 2025 Riau

badge-check


					Pertunjukan Seni Budaya Meriahkan Puncak HPN 2025 Riau Perbesar

Puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Provinsi Riau yang digelar 6-9 Februari di Kota Pekanbaru dimeriahkan pertunjukan Teatrikal Puisi berjudul Datuk Pagar persembahan Komunitas Seni Budaya (KSB) Rumah Sunting. Seluruh peserta HPN yang terdiri dari tokoh pers, pimpinan media, Forum Pemred, ketua PWI dan anggota dari berbagai daerah di Indonesia, terlihat menikmati pertunjukan yang ditampilkan di Grand Ballroom Mutiara Merdeka, Jumat malam (7/2/2025).

Teatrikal puisi berjudul Datuk Pagar sendiri merupakan pertunjukan tentang konflik antara manusia dengan Harimau Sumatera karena hilangnya hutan atau semakin luasnya bukaan kawasan hutan sebagai tempat tinggal mereka. Cerita ini disutradarai oleh Founder KSB Rumah Sunting Kunni Masrohanti, yang diambil dari salah satu puisinya berjudul Datuk Pagar dalam buku kumpulan puisi kelimanya berjudul Kotou. Kunni sendiri merupakan pengurus PWI Pusat yang berdomisili di Kota Pekanbaru.

Pertunjukan ini melibatkan belasan pemain dan kru, yakni, Ridwan Habib Nst sebagai Raja, Al Rakhim Sekha sebagai Datuk Pucuk, Amrullah sebagai penari 1, Hesty Annisa Nurfatih sebagai penari 2, Wulandari sebagai warga 1, Alifah Salsabila sebagai warga 2, Nabila Rinaldi sebagai warga 3, Dimas Anugrah Harfi sebagai pembaca syair 1, Khaila Khairunnisa Oktaviana sebagai pembaca syair 2, Alang Khatulistiwa sebagai penata panggung, Giegie sebagai penata kostum, Amrullah sebagai penata tari, Ega S sebagai penata musik, Via sebagai tim dokumentasi.

Ruang Grand Ballrom yang penuh sesak oleh peserta HPN dari berbagai provinsi di Indonesia itu, tiba-tiba menjadi riuh. Para pemain keluar dari berbagai sudut ruangan dengan gaya dan karakter yang berbeda-beda. Bahkan mengejutkan.

Ada emak-emak yang berteriak dan menangis sambil membawa obor karena mencari anaknya yang dilarikan oleh Datok Bolang, ada yang stress karena suaminya meninggal karena dimakan Datok Bolang, ada nenek-nenek tua yang kacau dan nekat mencari dan bagak hendak melawan Datok Bolang serta ada dua penari berwajah harimau. Mereka semua muncul dari berbagai sudut ruangan.

‘’Harimau merupakan satwa liar yang dilindungi. Saat ini harimau banyak keluar hutan masuk ke perkampungan, konflik dengan masyarakat, bahkan banyak kasus masyarakat diterkam harimau. Kondisi ini sering terjadi di Riau. Tapi persoalan satwa liar konflik dengan masyarakat ini banyak juga terjadi di daerah atau provinsi lain. Lagi-lagi ini karena kawasan hutan sebagai tempat tinggal mereka rusak, hilang dan beralih fungsi dari hutan jadi perkebunan. Datuk Pagar bukan hanya cerita karangan semata, tapi sebagai realita yang saat ini banyak terjadi, khususnya di Riau,’’ kata sutradara Kunni Masrohanti.

Disebutkan Kunni, teater atau seni lainnya harus bisa menjadi bagian dalam upaya pelestarian alam dan budaya, termasuk kearifan lokal yang berada di tengah masyarakat adat yang pada umumnya mereka tinggal di perkampungan dan berada di sekitar kawasan hutan.

Katua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang mengaku bangga dengan pertunjukan yang dipersembahkan Rumah Sunting, apalagi ia tahu Rumah Sunting adalah juara 1 lomba musikalisasi puisi yang digelar PWI sempena HPN yang dilaksanakan di Kendari tahun 2022.

‘’Rumah Sunting pernah menjadi juara 1 lomba musikalisasi puisi yang dilaksanakan PWI Pusat pada HPN 2022 di Kendari. Wak itu pesertanya dari seluruh Indonesia. Tahun ini turut tampil dan memeriahkan HPN di Riau,’’ kata Zulmansyah.RLS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jazz Hujan Diluncurkan, Kota Bogor Bisa Jadi Kota Musik Jazz Internasional

11 November 2025 - 20:24 WIB

Hari Pahlawan Nasional, Dedie Rachim Ajak Masyarakat Teladani Jasa Pahlawan Bangsa

11 November 2025 - 07:25 WIB

Dikomandoi Muhammad Al Farissy, Pengurus HIPMI Siap Berkiprah

8 November 2025 - 10:27 WIB

Dedie Rachim Bahas Perdagangan dan Pendidikan Bareng Dubes Malaysia

4 November 2025 - 15:08 WIB

Soal Jabatan Direksi Tirta Pakuan, Permendagri 37 Jadi Acuan

30 October 2025 - 18:07 WIB

Trending on Kabar Bogor