Ikhtiar Pemerintah Kota Bogor menata kawasan di Jalan Dewi Sartika perlahan terealisasi. Saat ini, kawasan padat perniagaan tersebut mulai steril dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Namun masih ada PR bagi Pemkot Bogor. Dimana lokasi relokasi harus mampu menarik masyarakat untuk berbelanja.
“Pemkot Bogor harus memiliki konsistensi dengan memaintance mereka (pedagang, red) secara kontinyu dan konsisten, jangan hanya di relokasi ke tempat-tempat tertentu namun tetap perhatikan apa yang terjadi lokasi relokasi tersebut,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata.

Menurut Dadang, ada beberapa janji yang harus ditepati dan dijalani Pemkot Bogor pasca pedagang direlokasi. Terutama yang berada di Jalan Nyi Raja Permas. Pertama melaksanakan beragam kegiatan yang baru sekali terealisasi. Kedua, menjaga kontinuitas jalur angkutan perkotaan (Angkot) agar melintas di jalan tersebut. Ketiga, terus mengupayakan PJKA membuka akses pintu Stasiun Bogor ke arah Jalan Nyi Raja Permas. Menurut Dadang janji itu harus dilaksanakan perlahan karena PKL sudah bersedia pindah. “Pemerintah harus punya trik agar blok-blok yang menjadi tempat relokasi juga bisa ramai, sehingga mereka enggan kembali ke tempat lamanya,” terangnya.
Dalam konteks penataan kawasan itu, Dadang melihat respon para PKL sudah sangat baik. Selain tidak melakukan penolakan secara berlebihan terhadap rencana Pemkot Bogor dalam menata kawasan tersebut, kesadaran mereka juga cukup tinggi. “Tinggal Pemkot menunjukkan kepeduliannya kepada PKL untuk memikirkan bagaimana tempat tersebut ramai dan menguntungkan mereka,” pungkasnya.
advetorial