Menu

Dark Mode
Menkomdigi Minta Roblox Ikuti Aturan Perlindungan Anak di Indonesia Game Gratis PS4 dan PS5 Agustus, Ada Mortal Kombat 1 Kodak Beri Sinyal Bangkrut setelah 130 Tahun Berdiri Pemerintah Inggris Minta Warga Rutin Hapus Email Mau Nonton Film Merah Putih One For All, Ini Lokasi Bioskopnya Peringati Hari Lahir Pramuka ke-64, Sekdakot Bogor Tabur Bunga

Feature

Melihat Potensi Pengrajin Turus dan Petani Tanaman Hias Selama Covid

badge-check


					ilustrasi tanaman hias Perbesar

ilustrasi tanaman hias

Upaya pemerintah menekan penularan virus covid 19 di masyarakat dengan menerapkan work form home (WFH) dan meliburkan sekolah, mulai berdampak. Hal itu terlihat dari menurunnya jumlah kasus covid 19, meskipun masih fluktuatif.

Bukan itu saja, selain berhasil menekan laju pergerakan jumlah kasus covid 19, aktivitas yang dihabiskan di rumah mulai menumbuhkan hoby baru. Salahsatunya menanam tanaman hias.

Tak sedikit warga yang menghabiskan waktu di rumahnya dengan belajar menanam dan merawat tanaman hias. Akibatnya harga tanaman hias melonjak naik, dikarenakan permintaan masyarakat mulai meningkat.

Tisna, salah seorang petani tanaman hias di Ciapus Kabupaten Bogor mengaku, omset penjualannya mengalami peningkatan selama pandemi covid 19 yakni sejak Maret 2020.


Baca juga: Survei: Aktivitas Warga Jabodetabek di Masa Pendemi, Begini


Bahkan Tisna mengaku sering kesulitan menjual tanaman hias, lantaran barangnya sulit didapat. “Covid membuat warga yang diam di rumah, ingin melakukan berbagai aktivtas. Menanam tanaman hiasa menjadi salahsatu yang diambil masyarakat untuk menyalurkan hobynya. Alhamdulillah pendapatan kami meningkat selama pandemi,” kata Tisna.

Meningkatnya pendapatan tanaman hias seperti Tisna, juga dirasakan oleh pengrajin turus, Asep. Asep yang sebelum ya bekerja sebagai buruh pabrik namun harus dirumahkan karena covid, mengaku selama covid dia menerima order membuat turus (tiang penyangga tanaman) sangat banyak.

“Saya sering kewalahan jika permintaan sangat tinggi seperti sekarang. ada berkahnya buat kami yang menganggur, bisa mendapatkan pemasukan dari menjual turus kepada masyarakat,” ujarnya.

ASep menjual turus dengan berbagai ukuran dan harga. Untuk ukuran terkecil, Asep menghargai sebesar 25 ribu. “Alhamdulillah saya dan teman-teman jadi ada kegiatan membuat turus. saya bisa ajak teman-teman yang menggangur atau terkena imbas covid, bisa membuat turus dan menjualnya kepada warga,” katanya.

penulis/editor herman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Melihat Pengabdian Masyarakat Universitas Esa Unggul

14 August 2025 - 20:42 WIB

Wali Kota Bandung Farhan Ingatkan Pentingnya Kolaborasi

13 August 2025 - 11:43 WIB

Wakil Wali Kota Erwin Tak Ridha Kota Bandung Jadi Tempat Maksiat

13 August 2025 - 11:34 WIB

Bea Cukai Bogor Tangkap Bos Rokok Tanpa Cukai

11 August 2025 - 19:55 WIB

Bareng Forkopimda, PWI Kota Bogor Warnai 1 Dekade Festival Merah Putih 2025

11 August 2025 - 12:22 WIB

Trending on Headline