Sedikitnya 200 orang yang terdiri dari aktivis, OKP, Ormas, pelajar, mahasiswa dan pengurus partai menghadiri Dialog Kebangsaan yang digelar DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Bogor di Aula DPRD Kota Bogor, Minggu (29/6/2025).
Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, Dialog Kebangsaan ini diselenggarakan untuk memperingati Bulan Bung Karno tahun 2025 yg diperingati setiap bulan Juni oleh PDI Perjuangan. Ada 3 kejadian penting yang menjadi dasar PDI Perjuangan selalu memperingati bulan Juni ini sebagai Bulan Bung Karno.

“Pada tanggal 1 Juni 1945 berkat pemikiran Bung Karno lahirlah Pancasila, yang saat ini menjadi dasar negara Indonesia. Selain itu, 6 Juni 1901 adalah hari lahirnya Bung Karno dan yang terakhir 21 Juni 1970 adalah hari wafatnya bung Karno. Itulah dasar kami memperingati bulan Juni sebagai bulan Bung Karno,” kata Dadang yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Bogor.
Sebagai penerusnya, kata Dadang, pengurus dan kader PDI Perjuangan perlu memperingati dan melestarikan pemikiran, tindakan perjuangan dan jasa Bung Karno kepada bangsa ini. Mulai dari saat Bung Karno remaja di jaman pergerakan, mempersiapkan kemerdekaan dan pemikirannya melahirkan Pancasila 1 Juni 1945.
“Bung karno selalu mengajarkan Jas Merah, Jangan sekali kali melupakan Sejarah,” katanya.
Pada Dialog Kebangsaan ini, lanjut Dadang, DPC PDI Perjuangan Kota Bogor mengundang tokoh nasionalis, agamis, pemuda, perempuan, media sebagai narasumber dari kalangan eksternal. Ini sengaja dilakukannya untuk membahas relevansi pemikiran dan tindakan Bung Karno pada kondisi saat ini dari berbagai latar belakang, dan untuk mengetahui persfektif mereka terhadap pemikiran dan tindakan Bung Karno.
Hadir sebagai nara sumber Sekjen DPP PA GMNI Abdi Yuhana, Direktur Radar Bogor, Nihrawati, Ketua ISNU, Ade Syarmili, dan Sekretaris DPD KNPI Kota Bogor Mahdum Patonah.
Dari sisi kepemudaan, Sekjen KNPI Kota Bogor Mahdum menuturkan, pemikiran dan tindakan Soekarno masih sangat relevan dengan tantangan dan kondisi pemuda Indonesia sekarang.
“Pemuda jangan galau dengan ideologis. Harus meneladani sosok Bung Karno yang mencerminkan tokoh pemuda tulang punggung kemerdekaan. Harus progresif dan kritis,” kata Mahdum,
Sementara itu dari sisi Agama, Ketua ISNU, Ade Syarmili mengatakan sosok Soekarno memiliki banyak bukti kedekatan dengan tokoh dan dunia keIslaman. Beberapa di antaranya menginisiasi Halal Bihalal dan menjadikan peci sebagai simbol kebangsaan.
Dari sisi media dan Perempuan, Direktur Radar Bogor Nihrawati mengatakan, sosok Soekarno masih sangat relevan diteladani oleh pemuda dan rakyat Indonesia saat ini. Kebiasaan Soekarno menulis harus dicontoh sehingga bisa menginspirasi dan menyebarkan pemikiran baiknya secara luas.
“Keberpihakan Bung Karno kepada perempuan juga mesti terus dijalankan. Banyak pemikiran yang dituangkannya dalam buku menegaskan pentingnya peran perempuan dan mengakomodir keterlibatan dan keberpihakan perempuan,” jelasnya.
Terakhir, Sekjen DPP PA GMNI Abdi Yuhana menekankan, jika peran dan perjuangan panjang Soekarno sangat berarti bagi Bangsa Indonesia hingga saat ini. Cara proklamator itu dalam memfasilitasi masyarakat sangat relevan dengan kondisi sekarang.
“Pisau analisis yang dipakai Bung Karno itu berdasarkan geopolitik dan psikologi massa sehingga Bung Karno sangat paham dengan apa yang diinginkan masyarakat,” ujarnya. Pratama