Diduga Lalai, RS Diadukan ke Dewan

image

Aisyah Putri, balita berusia 6 bulan 18 hari harus meregang nyawa lantaran diduga adanya kelalaian dari pihak rumah sakit yang menanganinya saat menderita demam dan diare.

Anak kedua pasangan Sodikin dan Asih warga Kampung Kedung Halang Wesel RT 01/03, Kelurahan Sukaresmi, Tanah Sareal ini, menghembuskan nafas terakhirnya pukul 02.00 WIB pada 10 Oktober 2015 silam.

Menurut ibu korban, Asih kepada wartawan, Rabu (06/01/16) di Gedung DPRD Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, saat itu anaknya langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Islam di Jalan Budi Agung, Tanah Sareal.

“Oleh pihak Rumah Sakit Islam Budi Agung, anak saya cuma diperiksa menggunakan termometer dan langsung diberikan obat penurun panas lewat anus oleh perawat jaganya,” beber Asih.

Tak berselang lama, anaknya langsung tidak sadarkan diri dengan kondisi matanya terbelalak ke atas. Ironisnya, di saat yang hampir bersamaan pihak rumah sakit mengatakan bahwa ruang rawat inap kelas tiga sedang penuh dan harus masuk di kelas VIP.

“Waktu mau diurus ke ruang VIP itu, pihak Rumah Sakit Islam malah mengalihkan dengan memberikan rujukan supaya anak saya dipindahkan ke Rumah Sakit Bunda Suryatni di Jalan Parung,” tuturnya lirih.

Yang jelas, lanjut Asih, setelah diberikan pengobatan di RS Islam Budi Agung itu kondisi anaknya itu bukannya membaik dan justru malah kritis.

“Saya menduga ada kelalaian yang dilakukan oleh pihak RS Islam Budi Agung itu. Saya datang ke DPRD untuk menuntut keadilan atas peristiwa yang menimpa anak saya,” pungkasnya. (D. Raditya)

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *