Menu

Dark Mode
Asosiasi Pengusaha Teknologi Sebut Chromebook Lebih Efisien dari Windows Membentuk Generasi Adaptif: Pendidikan Karakter Jadi Kunci untuk Disrupsi AI Strategi Telkomsel Perkuat IPTV IndiHome Di Tengah Gempuran Netflix Cs Ancaman Spyware Predator, Incar Pengguna Lewat Jaringan Iklan Hadirkan Flagship Store Baru di Gandaria City, OPPO jadi Pionir Toko Retail dengan Konsep “Third Living Space” Soal Rangkap Jabatan dan Perpanjangan KTA, Ini Kata Sekjen PWI Pusat

Kabar Lifestyle

Pencipta ChatGPT Jadi Startup Paling Berharga, Salip SpaceX

badge-check


					OpenAi Foto: Businesstoday Perbesar

OpenAi Foto: Businesstoday

OpenAI, perusahaan induk ChatGPT, baru saja menjadi startup paling bernilai sedunia dengan valuasi USD 500 miliar. Perusahaan besutan Sam Altman ini mengalahkan raksasa lain seperti SpaceX dan ByteDance, perusahaan pemilik TikTok.

Menurut laporan Bloomberg, OpenAI telah mengizinkan penjualan saham sekunder yang memungkinkan karyawan dan mantan karyawannya menjual saham mereka. OpenAI mengizinkan penjualan saham senilai USD 10,3 miliar, namun akhirnya mereka menjual USD 6,6 miliar.

Saham itu dibeli oleh beberapa investor termasuk Softbank, MGX dari Abu Dhabi, perusahaan investasi Thrive Capital, perusahaan manajemen investasi global T. Rowe Price, dan Dragoneer Investment Group.

Penjualan saham ini mendongkrak valuasi OpenAI dari USD 300 miliar menjadi USD 500 miliar, mengalahkan perusahaan lainnya seperti SpaceX dengan valuasi USD 400 miliar dan ByteDance dengan valuasi USD 220 miliar.

Penjualan saham ini bukan putaran pendanaan konvensional, karena uangnya mengalir ke individu pemegang saham, bukan ke kas OpenAI. Meski begitu, penjualan ini merupakan alat retensi ampuh bagi OpenAI untuk menghadapi persaingan dari kompetitor di bidang AI seperti Meta.

Pendanaan terbaru OpenAI diumumkan pada Agustus 2025, ketika mereka memperoleh suntikan dana sebesar USD 40 miliar dengan valuasi USD 300 miliar, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (3/10/2025).

Softbank, Thrive, T. Rowe Price, dan Dragoneer termasuk dalam investor dalam putaran pendanaan tersebut, bersama perusahaan private equity seperti Blackstone dan TPG, serta pemodal ventura raksasa seperti Sequoia Capital dan Andreessen Horowitz.

OpenAI sendiri sedang membutuhkan dana ratusan miliar dolar untuk mewujudkan proyek AI ambisius. Mereka berkomitmen untuk menghabiskan USD 300 miliar di Oracle Cloud Services selama lima tahun ke depan.

Pada paruh pertama tahun 2025, OpenAI dilaporkan meraup pendapatan sebesar USD 4,3 miliar dengan pengeluaran sebesar USD 2,5 miliar. OpenAI juga terus mengembangkan dan merilis produk baru, seperti AI video generator Sora 2 dan feed media sosialnya yang baru diluncurkan pekan ini.

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Asosiasi Pengusaha Teknologi Sebut Chromebook Lebih Efisien dari Windows

13 December 2025 - 12:59 WIB

Membentuk Generasi Adaptif: Pendidikan Karakter Jadi Kunci untuk Disrupsi AI

13 December 2025 - 12:54 WIB

Strategi Telkomsel Perkuat IPTV IndiHome Di Tengah Gempuran Netflix Cs

13 December 2025 - 12:51 WIB

Ancaman Spyware Predator, Incar Pengguna Lewat Jaringan Iklan

13 December 2025 - 12:46 WIB

Hadirkan Flagship Store Baru di Gandaria City, OPPO jadi Pionir Toko Retail dengan Konsep “Third Living Space”

13 December 2025 - 12:40 WIB

Trending on Kabar Lifestyle