Menu

Dark Mode
Koperasi Bisa Kelola Tambang Mineral dan Batubara 38.875 Miras Ilegal di Kota Bogor Dimusnahkan Jeff Bezos Prediksi Jutaan Orang Akan Hidup di Luar Angkasa Pertunjukan Drone di China Berubah Jadi Hujan “Meteor” OpenAI “Buka Pintu” untuk Aplikasi Lain, Bisa Bikin Playlist Spotify Langsung di ChatGPT Elon Musk Cari “Gamer Sejati”, Siap Bayar Rp 3 Miliar Setahun

Kabar Bogor

Horee Tol Bogor Inner Ring Road Dilanjut

badge-check


					Horee Tol Bogor Inner Ring Road Dilanjut Perbesar

Setelah sempat tertunda beberapa waktu lalu, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali membahas rencana lanjutan pembangunan jalan Tol Bogor Inner Ring Road (BIRR). Hal tersebut terungkap usah digelar rapat pembahasan tol BIRR yang dipimpin Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Kamis (8/10/2020).

Menurut Dedie, ke depan Kota Bogor akan membangun beberapa akses jalan baru, salahsatunya tol BIRR. “Pembangunan BIRR memang menjadi salah satu yang masuk ke dalam rencana tata ruang dan masterplan secara keseluruhan. Ini harus bisa diprioritaskan, mana yang paling mungkin kita bangun dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kemudian proses pengadaan tanahnya juga tidak terlalu rumit. Kebetulan, untuk BIRR ini ada lima pengembang dan satu yayasan yang tanahnya terdampak,” kata  Dedie.

Untuk kelima pengembang dan 1 yayasan yang tanahnya terkena rencana proyek BIRR, lanjut Dedie, Pemkot membuat satu skema Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan para pengembang dan yayasan  tersebut.


Baca juga: Diduga Karena Ini, Legislator Senayan Meninggal Dunia


“Paling tidak kalau lima pengembang dan satu yayasan ini bisa mengkontribusikan lahannya kepada pemerintah, maka tugas pemerintah untuk pengadaan lahan hanya paling sekitar 10 persenan. Kelima pengembang tersebut yakni PT. GNA, Royal Tajur, Rancamaya, dan sebagian yang sudah selesai di Bogor Nirwana Residence (BNR). Nanti akan di panlok, lalu diukur oleh BPN, baru kita ketahui mana yang harus kita bebaskan atau kontribusi dari pengembang,” jelasnya.

Hal senada dituturkan Kepala Bappeda Kota Bogor, Hanafi. Menurutnya, sejak 2012 lalu, memang sudah pernah ada perjanjian yang disepakati dengan beberapa pengembang. Namun karena satu dan lain hal, prosesnya tertunda.

“Pekerjaan ini perlu kolaborasi antara pemerintah dan pengembang. Hari ini baru pertemuan pertama untuk menyamakan persepsi dulu, berkomitmen, siapa berbuat apa. Baik pemerintah maupun pihak pengembang,” katanya.

Menanggapi rencana Pemkot Bogor yang akan melanjutkan proyek BIRR, Hendra warga Pamoyanan Bogor Selatan, mengaku senang dan sangat mendukung rencana tersebut.

“Rencana BIRR akan mencairkan kepadatan arus lalulintas di tengah kota. Selain itu akan berdampak pada perekonomian warga. Tanah warga yang tadinya tidak ada akses jalan dan harganya murah, ke depan bisa mahal harganya setelah BIRR beroperasi,” katanya.

penulis pratama

editor aldhoherman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

38.875 Miras Ilegal di Kota Bogor Dimusnahkan

7 October 2025 - 21:43 WIB

Sempat Vakum, Koridor 5 dan 6 Biskita Kembali Mengaspal

6 October 2025 - 22:22 WIB

PWI Peringati Maulid, Wali Kota Ingatkan Arti Mesjid An’ Naba

5 October 2025 - 23:34 WIB

Warga Puncak Bersihkan Sungai, Ini Kata MenLH

3 October 2025 - 21:53 WIB

Dinilai Tak Berikan Solusi, Warga Protes Kebijakaan Mentri LH

3 October 2025 - 13:47 WIB

Trending on Kabar Bogor