Badra Gerilya, Sapa Lansia Hingga Cek RTLH

Semua pasangan calon makin gencar menyosialisasikan dirinya kepada masyarakat sebagai upaya mengenalkan diri dan program ke depan. Seperti halnya yang dilakukan pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor, Bima Arya-Dedie Rachim (Badra). Pasangan ini gencar terjun ke wilayah untuk menyerap aspirasi warga.

Jumat kemarin, Badra mengawali aktivitas dengan Solat Jumat di Masjid Al-Furqon, Cibeureum RT 5 / RW 5, Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor. Usai beribadah, Bima Arya diminta warga di RW 5 untuk berdialog.

badraSejumlah harapan warga terucap. Seperti biasa, Bima nampak mencatat setiap aspirasi, kritik dan dukungan yang ditujukan kepadanya.

Mulai dari soal peredaran miras, sertifikat tanah, BPJS, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), penerangan jalan hingga potensi wisata Sungai Cibeureum.

“Kalau diperkanankan melanjutkan, Insya Allah akan meningkatkan fasilitas infrastruktur, pendidikan dan kesehatan di wilayah. Komitmen kami ke depannya akan konsentrasi di pembangunan wilayah pinggiran kota dengan memperbanyak perbaikan RTLH. Satu tahun pengajuan sampai 8.000-an. Yang disetujui 2000-an lebih. Jadi 2023 nanti target kami akan bisa memperbaiki 20 ribu RTLH,” ungkap Bima.

“Selain pembangunan infrastruktur, kami juga fokus terhadap akhlak, budi pekerti dan karakter warganya,” tambahnya.

Perjalanan dilanjutkan dengan bergerilya ke warga Kelurahan Cikaret RT 4 / RW 8, Bogor Selatan. Di sana, pasangan Badra disambut hangat warga yang kebanyakan kaum ibu.

Bima-Dedie juga terlihat mengunjungi rumah Irma, seorang warga yang memiliki balita dengan gangguan saraf sehingga mengganggu tumbuh kembangnya.

Bima Arya lantas memerintahkan ajudannya untuk mencatat nomor telepon dan alamat rumah tersebut. Bima kemudian mengupayakan balita tersebut untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai. Karena selama ini, balita tersebut hanya dibawa ke pengobatan alternatif, bukan dokter.

Perjalanan Bima Arya – Dedie Rachim dilanjutkan dengan mengunjungi sejumlah RTLH yang sudah direnovasi. “Saya ingin memastikan bahwa kualitas materialnya sesuai spek yang dibutuhkan,” kata Bima.

Saat sedang bergerilya dan melayani swafoto bersama warga, Bima Arya dibuat kaget saat bertemu Rahmat, guru Bahasa Indonesianya sewaktu sekolah di SMA Negeri 1 Bogor.

“Bima Arya ini waktu SMA sosok yang kalem, berdisiplin dan tidak terlalu menonjolkan diri. Makanya saya tidak heran bisa menjadi walikota seperti sekarang. Angkatan dia saja sudah ada lima yang bergelar profesor. Saya harap agar Bima Arya selalu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” ujar Rahmat.

Setelah berjalan kaki sekitar 5 kilometer, pasangan Badra dengan nomor urut 3 (tiga) ini kemudian meresmikan sebuah posko bernama ‘Imah Bala Badra’ di Jalan Kapten Yusuf, Cikaret.

Dalam kesempatan itu Dedie sempat memperkenalkan salam Badra dengan tiga jari, yakni jempol, telunjuk dan jari tengah seperti sedang menembak.

“Artinya ada banyak. Yang pertama, artinya dua periode lebih jempol. Kemudian, kenapa seperti sedang menembak? Karena kami ingin pembangunan harus tepat kepada sasaran. Uang rakyat harus kembali ke rakyat. Jadi nanti RTLH harus sampai, bantuan pendidikan harus sampai, kesehatannya harus sampai, semuanya harus dinikmati dan sampai kepada warga,” jelasnya, lalu disambut riuh tepuk tangan.

Gerilya diakhiri dengan kunjungan ke kediaman pemilik Gong Factory, H Sukarna (93) di kawasan Pancasan.

Bima-Dedie mengapresiasi semangat sesepuh Bogor itu yang sampai saat ini memproduksi alat musik gong yang sudah mendunia dan menjadi kebanggaan Kota Bogor.

reporterpratama

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *