12 Ribu Relawan ZM Mulai Bergerak
Kekuatan mesin partai koalisi PPP, PKS dan Gerindra yang mengusung pasangan Calon Walikota Achmad Ru’yat dan Cawawalkot Zaenul Mutaqin (ZM) jelang pelaksanaan Pilkada, makin dipanaskan. Tak tanggung-tanggung, Zaenul mengaku telah menggerakan kekuatan relawan Sahabat ZM yang sudah dibentuk.
Jumlah relawan Sahabat ZM sekota Bogor lanjut Zaenul, dipersiapkan sebanyak 12 ribu, dan tersebar di 68 Kelurahan. Relawan Sahabat ZM yang tersebar di seluruh Kota Bogor akan dideklarasikan di setiap Kecamatan. Salah satunya relawan Sahabat ZM Kecamatan Bogor Barat yang sudah di deklarasikan beberapa waktu lalu. Dan dalam waktu dekat, lima kecamatan lainnya akan di deklarasikan.
“Relawan Sahabat ZM sudah dibentuk di seluruh Kota Bogor dan tersebar pada kordinator RW dan RT sekota Bogor. Relawan Sahabat ZM ini di bawah kendali ZM Center dan secara kelembagaan terpisah namun pergerakan dilapangan terpisah antara tim pemenangan RZ,” kata Zaenul kepada wartawan.
ZM menjelaskan, pembentukan relawan Sahabat ZM sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu sebelum Pilwalkot ini. Jadi bukan tidak percaya pada mesin partai, tetapi harus ada dua yang bergerak, pertama mesin partai yang utama dan dikuatkan oleh mesin relawan.
“Selain itu, setiap hari ada saja komunitas komunitas yang menyatakan bergabung dan mendukung, salah satunya komunitas di bawah mantan Cawalkot 2013 Firman Sidik Halim yang memiliki jaringan kuat di Kota Bogor, telah bergabung dengan relawan Sahabat ZM,” katanya.
Zaenul menambahkan, hak pilih di Kota Bogor untuk Pilwalkot nanti sebanyak 733 ribu jiwa pemilih, dan belum diketahui jumlah pemilih pemula, tetapi pasti ada dikisaran angka 30 sampai 40 persen.
“Ahmad Ru’yat dan Zaenul Mutaqin sudah bertekad akan menekan angka golput di Kota Bogor dan meningkatkan partisipasi pemilih. Sehingga berbagai kegiatan yang di intensifkan saat ini salah satunya membidik kegiatan kegiatan yang melibatkan pemilih pemula di Kota Bogor. Saya juga sudah berkomitmen mensukseskan Pilkada, salah satunya meningkatkan partisipasi warga datang ke TPS dan menyalurkan hak pilihnya,” jelasnya.
Namun lanjut ZM, dirinya kurang yakin partisipasi pemilih tinggi, hal itu karena banyak faktor. Salahsatunya karena adanya aturan aturan dan pembatasan dari KPU. Seperti soal pemasangan alat peraga kampanye, baligho dan spanduk serta masalah baju yang digunakan juga dibatasi oleh KPU.
“Tentu ini yang nanti akan berimbas kepada tingkat partisipasi masyarakat, karena belum tentu masyarakat di pelosok dan pinggiran Kota Bogor mengetahui, karena warga itu tidak mengenal para calon dengan adanya pembatasan aturan undang undang dari KPU,” tandasnya.
Contohnya soal baligho, lanjut politisi PPP ini, calon hanya boleh menambah 100 persen dari aturan yang dikeluarkan oleh KPU.
“Bagaimana orang mau tahu dan peduli kepada Pilkada, karena lemahnya informasi kepada masyarakat. Inilah yang harus menjadi perhatian. Untuk itu kita harus maksimal terjun langsung ke masyarakat dan menyosialisasikan Pilwalkot Bogor,” ujarnya.
reporterpratama