Oxycontin Oxycodone
Efek yang dirasakan saat menggunakan Narkoba jenis Oxycontin Oxycodone ini bagi penggunanya akan merasakan sensasi Euforia, kebahagiaan dan kedamaian imitasi seperti berada di ‘surga’. Diklain bahwa efek kecanduan Narkotika ini tak ada yang dapat menandinginya. Penggunaan obat ini booming sejak pertengahan era 90an yang diproduksi oleh Pabrik farmasi Purdue.

Namun setelah banyak kasus kematian orang dijumpai, setelah mengkonsumsi obat tersebut. Peredaran Oxycontin dianggap Illegal meskipun dengan alasan pengobatan. Dampak buruk kesehatan yang paling cepat diserang adalah kerusakan sistem organ tubuh, gangguan psikis kejiwaan sebelum berakhir dengan kematian.
Jamur Tahi Sapi/ Magic Mushroom
Magic Mushroom (psilocybin mushroom) yang lebih dikenal di Indonesia dengan istilah Jamur Tahi sapi atau Jamur Kotoran Kerbau. Penggunaan ini pertama kali booming di Pulau Bali dan Jawa, namun sejak Januari 2015 kemarin pemerintah melarang tegas peredaran Tahi Sapi dan telah memberlakukan Undang-undang Narkotika Tahun 2009 sebagai Narkotika Golongan I.
Sebab sepeti halnya Ganja, Jamur Tahi Sapi juga mengandung zat aktif psilosina yang dapat membuat penggunanya mengalami fly, merasakan tingkat halusinasi tinggi sampai keadaan tidak bisa menontrol/menguasai diri (tidak dapat mengenali orang lain). Adapun zat beracun yang terkandung dalam tahi sapi dapat menyebabkan kerusakan parah pada sel-sel ataupun gelombak otak penggunanya.
Krokodil (desomorphine)
Narkoba jenis terbaru terakhir adalah Krokodil atau sering disebut Desomorphine. Obat satu ini sangatlah murah sekali dan memiliki efek yang sama dengan heroin, namun bila dikonsumsi secara berlebihan Narkoba Krokodil dapat menyebabkan keracunan darah, kerusakan arteri sampai mengalami pembusukan pada bagian daging dan tulang.
Efek pertama kali yang mudah terlihat adalah kulit si pecandu krokodil akan berubah warna menjadi kehijauan dan bersisik. Ini disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh darah dan system jaringan saraf pada tubuh. Bahkan dalam kasus menyeramkan yang paling sering ditemukan. Si penderita akan mengalami pembusukan pada bagian daging dan tulang sampai daging tersebut copot seperti meleleh. (RBA)