Seleksi calon Direksi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor memasuki tahap fit and proper test di ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Selasa (1/11/2016). Pada tahapan ini, kesebelas calon harus bisa menyampaikan program kerjanya dan kesiapannya jika terpilih menjadi direksi.
Salah satu calon Direktur Umum (Dirum) Rino Indira Gusniawan yang sempat disebut-sebut calon titipan Walikota Bogor Bima Arya, mengaku kedekatannya dengan Walikota tak ada kaitannya dengan pencalonan sebagai Calon Dirum PDAM Tirta Pakuan. Rino mengaku maju dalam seleksi ini karena ingin mengambil tantangan mengurus air dan memajukan PDAM Tirta Pakuan. Selain itu dirinya memiliki kemampuan di bidang tersebut karena telah mengatungi sertifikat Perpamsi diklat tingkat muda dan madya.
“Saya maju karena ingin mencoba sesuatu yang baru, selain itu cocok dengan bidang saya yang selama ini saya kerjakan. Saya dari dulu berdagang, jadi saya merasa tertantang untuk memajukan PDAM Tirta Pakuan. Untuk test kali ini saya sudah mempersiapkan proposal mengenai strategi plan PDAM. Termasuk pembahasan mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) di PDAM serta pengelolaan dan persiapan sumber air tersendiri,” kata Rino.
Motivasi utama mengikuti seleksi ini lanjutnya, untuk mengetahui masalah pengelolaan PDAM dan sumber air. Sehingga bisa segera dicari solusinya.
“Mengenai kinerja SDM, saya juga tetap menjadikan seluruh SDM di PDAM sebagai partner bukan menjadi pegawai. Karena jika dianggap partner maka pekerjaannya bisa sejajar dengan job desk yang ada sehingga mudah disinergikan. Sedangkan untuk keluhan pelanggan, saya akan pakai sistem complain handling dan itu masuk dalam ISO. Kadangkala suatu perusahaan tidak memperhatikan complain tersebut. Kalau saya justru akan menuntaskannya sampai ke akar-akarnya,” tandasnya.
Meski banyak pesaing dari internal PDAM, Rino menganggap kompetisi itupun dengan tujuan kebaikan dan spirit yang besar. Ia juga memiliki modal awal untuk mendaftarkan sebagai calon Dirum di PDAM Tirta Pakuan yaitu memiliki sertifikat Perpamsi diklat tingkat muda dan madya.
“Saya tidak anggap ini sebagai kompetisi. Yang pasti orang yang mampu maka itu yang terpilih. Apalagi saya sendiri sudah memiliki dua diklat perpamsi yaitu managemen muda dan managemen madya. Meski awalnya ingin coba-coba punya relasi teman PDAM seluruh Indonesia dengan mengikuti diklat muda, kemudian saya tingkatkan dengan mengikuti diklat madya,” paparnya.
#pratama