Sekretaris BNPB Kabupaten Bogor, Budi Pranowo, mengingatkan kepada warga untuk mewaspadai bencana alam. Karena saat ini di Indonesia berdasarkan analisis BMKG terjadi fenomena La Nina.
Fenomena La Lina dapat berdampak pada anomali cuaca yang berujung pada bencana hidrometeorologi. Namun dampak tersebut sangat bergantung pada musim dan bulan, wilayah serta intensitasnya,” katanya, Sabtu (3/10/2020).

Menurutnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa berdasarkan analisis dari potret data suhu permukaan laut di Pasifik, saat ini La Lina sudah teraktivasi di Pasifik Timur.
“Kondisi ini dapat memicu frekuensi dan curah hujan wilayah Indonesia pada bulan-bulan ke depan hingga April tahun depan jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Budi mengutip pernyataan Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Supari bahwa dampak La Lina dapat memicu curah hujan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi normal sehingga potensi banjir, banjir bandang dan tanah longsor ke depan perlu diwaspadai.
“Menyikapi fenomena yang berlangsung terkait cuaca dan iklim ini, BMKG menyampaikan perlunya kewaspadaan terhadap kondisi hujan di atas normal pada Oktober dasarian I dan II. Satuan dasarian yang digunakan menunjuk pada kurun waktu sepuluh harian,” ujarnya.
Terkait dengan La Lina, ia mengatakan bahwa dampaknya tidak seragam di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui analisis maupun informasi peringatan dini cuaca dari BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengharapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai _focal point_ penanggulangan bencana di tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk selalu waspada dan siap siaga menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi. Upaya dini pencegahan dan mitigasi harus dilakukan untuk mengurangi atau pun menghindari dampak bencana.
BNPB juga mengimbau masyarakat untuk melakukan upaya kesiapsiagaan, khususnya di lingkup keluarga. Setiap keluarga dapat memonitor dan menganalisis secara sederhana potensi bahaya yang ada di sekitar. Melalui aplikasi berbasis teknologi informasi, InaRISK personal, kita dapat melihat ancaman bahaya di sekitar kita. Kemudian, diskusikan di antara anggota keluarga langkah-langkah mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi, seperti mematikan aliran listrik, menyimpan dokumen penting di tempat aman atau menyiapkan tas siaga bencana.
Penulis: Adi Kurniawan
Editor: Adi Kurniawan