UMKM, Berjuang di Tengah Pandemi dengan Inovasi

Pandemi covid 19 yang telah berlangsung hampir 1,5 tahun ini, dan dampaknya telah dirasakan semua bidang profesi. Salahsatunya pemilik Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di Kota Bogor. Pemkot Bogor pun harus memutar otak, agar ekonomi kecil ini bisa tetap hidup di tengah pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker dobel hingga sering mencuci tangan.

Berdasarkan data di Kota Bogor selama Pandemi Covid-19, 60 persen warga Kota Bogor berkurang pendapatannya, 35 persen sempat kehilangan pekerjaannya, namun ada juga sekitar 5 persen warga yang pendapatannya naik ketika pandemi. Begitupula pendapatan UMKM yang makin menurun dan rentan ke jurang kebangkrutan.

Padahal berdasarkan informasi dari Kementerian Koperasi dan UMKM, UMKM telah berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) 61,07 persen, atau Rp 8.573,9 Triliun lebih tinggi dari usaha besar Rp 5.464,7 Triliun atau bisa dibilang UMKM menjadi pilar perekonomian Indonesia.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun terus berusaha dan berikhtiar membuka lebih banyak kesempatan melalui dinas, seperti pelatihan, bantuan pemasaran. Bahkan belum lama ini Pemkot Bogor meluncurkan program Bogor Hitz.

Di aplikasi Bogor Hitz, warga yang menekuni usaha kecil, akan diakurasi, diseleksi, dilatih, dibantu, dan  dikembangkan pemasarannya.

Di tengah pandemi ini banyak UMKM yang semangat, berusaha mencari di internet, mencari kesempatan untuk memperbaiki produk, belajar dari yang lain hingga sukses. Bahkan sering berkomunikasi dengan rekan UMKM yang bermodal di bawah Rp 10 juta  tapi tumbuh besar, seperti Es Teh Indonesia yang sekarang sudah punya 300 outlet.

Di Bogor banyak sekali produk UMKM yang sudah membanggakan, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, dekorasi rumah tangga dan lain sebagainya. Agar makin besar, masing-masing UMKM harus saling mendorong, memotivasi agar bisa naik kelas. Yang kelasnya tinggi bisa membantu yang di bawah, dan yang di bawah terus belajar dari yang sudah sukses.

Banyak UMKM yang terpuruk karena sulitnya perputaran uang akibat pembatasan-pembatasan aktivitas selama PPKM. Namun itu tidak bisa dijadikan alasan, justru harus terus mencari inovasi salahsatunya dengan memanfaatkan media sosial ataupun gadget.

Menurut Bima, semangat juang UMKM ini patut diapresiasi dan didukung semua pihak termasuk masyarakat agar mereka berkembang dan besar. Yang terpenting selama memasarkan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dan mengikuti aturan yang diterapkan Pemerintah Kota Bogor selama masa PPKM.

Penulis Pratama

Editor Herman

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *