Polisi Gagalkan Tawuran

image

Sebanyak 56 siswa SMK PGRI 2 Kota Bogor diamankan petugas patroli bermotor Polres Bogor Kota ketika hendak tawuran di sekitar Warung Jambu, Senin(5/10/2015). Dua di antaranya diketahui membawa senjata tajam jenis parang.

Kabag Operasional Polres Bogor Kota Kompol Ricardo Condrat Yusuf mengatakan siswa yang diamankan duduk di kelas 1 dan 2 SMK. Diduga, para seniornya menjadi provokator sehingga puluhan siswa ini berniat tawuran. “Saat diamankan, mereka sedang ejek-ejekan dengan siswa dari SMK Tri Dharma yanag ada di Jalan Sholeh Iskandar,” kata Ricardo.

image

Para siswa ini diminta telanjang dada dan dicukur paksa oleh petugas polisi. Mereka kemudian diminta berjemur di lapangan sambil push up, sit up, dan berguling-guling di lapangan. “Sekarang sedang menunggu orangtua dan guru mereka,” lanjutnya.

Meski mendapat ceramah dan peringatan dari polisi, para siswa ini nampaknya tidak begitu mengindahkan teguran polisi. Beberapa di antaranya bahkan masih bisa tertawa-tawa dan meledek polisi yang mengabsen mereka. Bahkan, ketika diberitahu, beberapa masih terlihat ngobrol sendiri dengan temannya.

Mereka juga membantah akan tawuran. Menurut salah seorang pelajar, M, mereka akan belajar bersama. Namun, ketika ditanya soal senjata tajam yang dibawa, mereka tidak bisa menjawab.

Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Herindra mengatakan perlu ada program khusus untuk menanggulangi kasus tawuran di Kota Bogor yang semakin mengkhawatirkan. “Soal tawuran tidak bisa diselesaikan seperti memadamkan api. Kalau cuma dirazia, berapa sih, kekuatan personil kita? Tidak akan selesai,” kata Andi.

Oleh karena itu, dia mengusulkan adanya program yang melibatkan seluruh stakeholder, termasuk TNI. Misalnya dengan memasukkan para siswa bermasalah ke program latihan yang dilakukan oleh TNI. “Namun, harus konsultasi dulu dengan KPAI. Sebab, bagaimanapun, mereka masih anak di bawah umur. Jadi, solusinya juga harus baik untuk masa depan mereka,” ucap Andi.

Dia menilai aksi tawuran yang ada saat ini bukan sekedar kenakalan remaja, melainkan sudah aksi kriminalitas. Bahkan, di Kota Bogor sudah sering memakan korban jiwa. Andi yang lama tinggal di Bogor juga menyadari jika tawuran sudah ada sejak dia kecil dan sampai sekarang tidak pernah selesai. (Deni)

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *