Rencana optimalisasi Terminal Baranangsiang, Bogor Timur, yang telah mangkrak selama empat tahun di awal 2016 ini sudah kembali intens dibahas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Salah satu alasan dan penyebabnya yaitu lantaran adanya rencana pembangunan jalur kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) yang digagas pemerintah pusat. Sebab, dalam Peraturan Presiden (Perpres) disebutkan jika LRT yang akan mulai dibangun dari kawasan Cibubur, Jakarta itu harus berakhir di Bogor (Terminal Baranangsiang).

Di luar persoalan itu, tak sedikit juga sejumlah kalangan meminta agar Pemkot Bogor segera merealisasikan pembangunan Terminal Baranangsiang agar menjadi lebih layak dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat khususnya para pengguna jasa.
Atas perkembangan rencana optimalisasi Terminal Baranangsiang ini, pihak pengembang melalui Corporate Secretary PT. Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI) Firman Dwinanto melalui layanan pesan singkat kepada kabaronline.co.id mengungkapkan, pertemuan yang telah dilakukan pihaknya dengan Walikota Bogor Bima Arya, berjalan dengan baik.
Menurutnya, dalam pertemuan itu dibahas soal desain. “Intinya, desain dibuat iconic sebagus mungkin. Arsitek akan mempercantik desainnya,” ungkap Firman seraya mengatakan inti dari pertemuan tu sangat bagus dan positif.
Ia juga menyebutkan, dalam pertemuannya dengan walikota itu juga dibahas soal finalisasi revisi desain. Walikota, kembali Firman mengungkapkan, menginginkan agar bangunan optimalisasi aset Terminal Baranangsiang dibuat iconic dan diperbagus desainnya.
“Karena terletak di gerbang Kota Bogor, walikota ingin bangunan optimalisasi aset Terminal Baranangsiang dibuat iconic diperbagus lagi. (PT) PGI siap merealisasikan desain tersebut,” tegasnya. #Raditya