Setelahnya sempat diisukan hoax, ternyata operasi pasar daging murah terbukti.

Sebanyak 2,4 ton daging sapi ludes diserbu warga dalam pasar murah yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian bekerja sama dengan PT Berdikari Persero di Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Jalan Salak, Kota Bogor, Minggu (20/3/2016). Operasi pasar murah daging digelar sebagai upaya awal dalam mengendalikan harga pangan di tingkat konsumen.
Selain daging sapi, dalam pasar murah juga dijual beras murah total 2,6 ton. Direktur Utama PT Berdikari Persero, Librato El Arif mengatakan baik beras maupun daging sapi yang disediakan dijual dengan harga murah. Daging sapi dijual dengan harga Rp 85.000 per kilogram, sedangkan beras di harga Rp 7.500 per kilogram.
Pembelian juga dibatasi maksimal 2 kilogram agar akses pangan murah bisa dirasakan oleh lebih banyak warga. Menurut Librato, meski dijual murah bukan berarti petani merugi. Dikatakan Librato, dalam pasar murah ini petani tetap menikmati keuntungan, pedagang juga masih menikmati marjin keuntungan yang wajar tetapi masyarakat bisa mengaksesnya dengan harga yang relatif murah.
Sejumlah warga mengaku terbantu dengan adanya pasar murah tersebut. “Harusnya lebih sering digelar supaya masyarakat bisa membeli daging dengan harga relatif murah. Kan, daging merupakan sumber protein yang penting,” kata seorang warga yang mengantre, Lili. Warga lainnya berharap pemerintah bisa lebih melakukan intervensi agar harga pangan lebih murah.
Menurut warga, saat ini harga pangan relatif stabil. Namun, stabil di harga tinggi. Misalnya daging sapi masih di kisaran Rp 110.000 hingga Rp 120.000 per kilogram. Demikian juga beras kualitas medium masih di atas Rp 8.500 per kilogram sehingga masyarakat terbebani. (Deni)***