November, Rebo Nyunda Dilaunching
APA yang dilakukan pemerhati budaya bersama Pemkot Bogor perlu ditiru. Untuk melestarikan budaya daerah, pemkot Bogor rencananya menerapkan gerakan sehari mengenakan pakaian sunda dan berbahasa sunda setiap hari Rabu, atau “Rebo Nyunda” khususnya di lingkungan Pemerintahan Kota Bogor, pada November mendatang.
Kabag Organisasi Setda Bogor. M Hasbi menyatakan, pada prinsipnya Rebo Nyunda sudah disetujui Pemkot Bogor untuk segera direalisasikan. Namun, lanjut Hasbi, persoalannya hanya tinggal pakaian yang akan dikenakan dalam Rebo Nyunda tersebut. “Kami sengaja mengundang sejumlah seniman budayawan untuk meminta saran masukan terkait penerbitan Peraturan Walikota (Perwali) tentang Rebo Nyunda dilingkungan Pemkot Bogor, ” ungkap Hasbi.
“Sesuai usulan dari Disbudpar sebelum diterbitkan Perwali akan dikeluarkan surat edaran yang mengikat bagi sejumlah SKPD kecuali Satpol PP, DLLAJ dan UPTD Unit Pelaksana Teknis Dinas) Pemadam Kebakaran. Sedangkan diluar SKPD akan dikeluarkan himbauan agar setiap hari Rabu menggunakan bahasa sunda dan mengenakan pakaian Sunda,” kata Hasbi.
Kebijakan tersebut disambut baik para seniman dan budayawan. Wahyu Affandi Suriadinata mengatakan, meskipun ada beberapa daerah yang sudah menerapkan, tidak kata terlambat. Apalagi, Kota Bogor secara historis pernah menjadi lokasi Kerajaan Sunda Galuh serta pusat budaya Sunda pada waktu itu.
Lebih lanjut Hasbi mengatakan, Launching Rebo Nyunda akan dilaksanakan pada November mendatang bertepatan dengan rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) KORPRI tahun 2014 tingkat Kota Bogor. “Sebelum Launching Pak Walikota akan mengeluarkan Surat Edaran kesetiap SKPD, “ ujarnya.
Hasbi menambahkan, pihaknya akan segera melaporkan kepada Walikota Bogor setelah pulang menunaikan ibadah haji. “Namun, tentu saja masih perlu pertemuan lagi guna memantapkan hasilnya, “lanjutnya.
Sementara itu dilingkungan Sekolah di Kota Bogor program Rebo Nyunda sudah diterapkan di beberapa sekolah seperti di SDN Gunung Gede, SDN Sindangbarang, SMA Mardiyuana, dan SDN Gunung Batu 2. AH
sumber bogornews