Menu

Dark Mode
WhatsApp Garap Aplikasi untuk Apple Watch, Bisa Kirim Pesan dan Voice Note Apakah iPhone 14 ke Bawah Masih Layak Beli pada 2025? Makna di Balik “67”, Word of the Year 2025 yang Viral di Internet China Perketat Aturan Influencer agar Tak “Asbun” Restrukturisasi YouTube: Karyawan Ditawari Program Keluar Sukarela Starlink Gandeng Samsung Bikin Teknologi Internetan Tanpa Menara Seluler

Kabar Lifestyle

Microsoft Kehilangan Rp 51 Triliun Gara-gara ChatGPT

badge-check


					Microsoft Kehilangan Rp 51 Triliun Gara-gara ChatGPT. (Foto: Doc. Insider) Perbesar

Microsoft Kehilangan Rp 51 Triliun Gara-gara ChatGPT. (Foto: Doc. Insider)

Microsoft menanggung kerugian sebesar USD 3,1 miliar (sekitar Rp 51 triliun) pada laba bersih kuartal pertamanya akibat investasi besar-besaran di perusahaan kecerdasan buatan OpenAI, sang pencipta ChatGPT.
Dalam laporan keuangan tebaru, Microsoft menyebut penurunan laba itu berasal dari investasi metode ekuitas. Meski begitu secara keseluruhan, laba bersih Microsoft naik menjadi USD 27,7 miliar, dibandingkan USD 24,67 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Sejak pertama kali berinvestasi di OpenAI pada 2019, Microsoft telah berkomitmen menanamkan modal USD 13 miliar, dengan USD 11,6 miliar di antaranya sudah terealisasi hingga akhir September 2025.

Microsoft saat ini memiliki investasi di OpenAI dengan valuasi USD 135 miliar, atau sekitar 27% kepemilikan jika dikonversi penuh. Microsoft juga mengungkap berdasarkan kesepakatan baru, OpenAI akan membeli layanan Azure tambahan senilai USD 250 miliar dan Microsoft tidak lagi punya hak prioritas sebagai penyedia komputasi utama bagi OpenAI.

CEO Microsoft Satya Nadella menyebut hubungan kedua perusahaan sebagai salah satu kemitraan dan investasi paling sukses dalam sejarah industri teknologi. Dikutip dari detikINET, dia menambahkan bahwa keduanya terus saling menguntungkan lewat pertumbuhan di berbagai bidang.

Meskipun sudah bermitra lebih dari setengah dekade atau jauh sebelum ChatGPT diluncurkan pada akhir 2022, Microsoft dan OpenAI kini mulai bersaing di beberapa sektor pasar AI.

Lebih dari setahun lalu, Microsoft bahkan memasukkan OpenAI ke dalam daftar pesaing resmi dalam laporan tahunan perusahaan, sejajar dengan raksasa seperti Amazon, Apple, Google, dan Meta. Dalam laporan itu, OpenAI disebut sebagai kompetitor di bidang produk AI, pencarian web, dan iklan berita.

Menariknya, tak lama setelah pengungkapan tersebut, OpenAI memperkenalkan prototipe mesin pencarian sendiri bernama SearchGPT yang menandai area kompetisi baru bagi keduanya.

Selama ini, Microsoft mengandalkan model AI milik OpenAI untuk mendukung fitur kecerdasan buatan di produk-produknya seperti Copilot dan Bing Chat. Namun pada Agustus lalu, Microsoft mulai menguji model AI buatan internalnya, yang bisa memperkuat kemampuan Copilot di masa depan.

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

WhatsApp Garap Aplikasi untuk Apple Watch, Bisa Kirim Pesan dan Voice Note

1 November 2025 - 19:57 WIB

Apakah iPhone 14 ke Bawah Masih Layak Beli pada 2025?

1 November 2025 - 19:49 WIB

Makna di Balik “67”, Word of the Year 2025 yang Viral di Internet

1 November 2025 - 19:38 WIB

China Perketat Aturan Influencer agar Tak “Asbun”

1 November 2025 - 19:27 WIB

Restrukturisasi YouTube: Karyawan Ditawari Program Keluar Sukarela

1 November 2025 - 19:21 WIB

Trending on Kabar Lifestyle