LS Vinus Keluarkan Hasil Survey Pilwalkot Bogor, Ini Kata Aktivis 98

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"resize":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Hasil Survey Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) mengenai elektabilitas Calon Walikota – Wakil Walikota Bogor pada Kamis (12/9/2024) kemarin, diragukan aktivis 98.

Menurut aktivis 98 Fery Ariyanto Batubara, hasil survei yang menempatkan pasangan Rena Da Frina – Teddy Risandi di posisi buncit tidak bisa dijadikan pegangan. Karena hasil survei tidak disertai margin of error.     

“Beberapa pemberitaan yang saya baca dari hasil survei LS Vinus tidak disertai keterangan margin error-nya. Jadi, pendapat saya tak bisa dijadikan pegangan. Hal lain, metodelogi dan kuisionernya seperti apa tak disebutkan saat konpres,” kata aktivis Front Pemuda Penegak Hak Rakyat (FPPHR) yang juga aktivis Rumah 98 tersebut.

Pertarungan belum dimenangkan kendati sudah mengantongi hasil survei. Ia juga mengutip Indonesianis Marcus Mietzner dalam risetnya berjudul “Political Opinion Polling in Post-authoritarian Indonesia: Catalyst or Obstacle to Democratic Consolidation?” yang menjelaskan, masa kampanye acap memunculkan banyak lembaga survei yang mengubah lanskap politik. 

“Pemilu, pilpres juga pilkada tak hanya jadi pesta demokrasi pertama yang memungkinkan rakyat memilih langsung, tetapi jadi titik balik yang mengubah pandangan elit tentang survei politik,” tutur eks aktivis Forkot.

Tim Pemenangan Rena – Teddy, Eko Okta menambahkan, dalam ruang demokrasi sah-sah saja sajian hasil survei.  Namun hasil survei LS Vinus diragukan. Update Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU Kota Bogor, pada 9 Agustus 2024, untuk Pilkada dan Pilgub tahun 2024, sejumlah 815.944 jiwa. Dia membandingkan perhitungan KPU Kota Bogor di lima daerah pemilihan (dapil) Kota Bogor, sebanyak 636.434 jiwa berpartisipasi dalam Pileg 2024 lalu.

“PKS di Kota Bogor mendapat suara tertinggi sebanyak 132.661 pemilih. Jika mengacu hasil survei LS Vinus paslon Atang dan Annida hanya meraih 4,25%, artinya jika diasumsikan pemilih pilkada sebanyak 800 ribu jiwa, maka yang memilih Atang Annida hanya 34 ribu orang. Pun demikian dengan PDI Perjuangan, jika versi LS Vinus hanya 3,25% pemilih Rena-Teddy, maka hasilnya 26 ribu,” ucapnya. 

Jika mengacu survei LS Vinus, sambung pria yang juga aktivis 98, pemilih PKS pada Pileg 2024 lalu sebanyak 132.661 mendadak merosot yang memilih Atang – Annida. 

“Pemilih Rena Da Frina – Teddy usungan PDI Perjuangan Kota Bogor masak iya mendadak merosot menjadi 26 ribu orang, dari suara pileg sebanyak 69.489 suara, yang saat itu saja pemilih Pileg di Kota Bogor merujuk data KPU Kota Bogor, sebanyak 615 ribu pemilih. Masak sih suara pemilih Rena-Teddy hanya sepertiga dari raihan suara pileg 2024 lalu? Yah, jadi wajar saja kalau hasil survei tersebut sangat diragukan,” tuntas Eko.    

Meski demikian, ia menghormati hasil survei LS Vinus dalam ruang berdemokrasi. 

prata

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *