Menu

Dark Mode
Heboh Kematian Misterius Influencer Menawan Taiwan di Malaysia Sony Rilis Cloud Streaming, Main Game di PlayStation Portal Tak Perlu Konsol PS5 Lagi Bos Nvidia Yakin China Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI PPATK Sebut Transaksi Judol Anjlok 57% Jadi Rp 155 Triliun Viral App Permissions Gojek Soal Contacts, Pengguna Tak Perlu Khawatir 3 Astronot China Terdampar di Antariksa, Pesawat Diduga Rusak

Kabar Bogor

Jhon: BPJS Sudah Baik, Hanya Implementasi Belum Sempurna

badge-check


					Jhon: BPJS Sudah Baik,  Hanya Implementasi Belum Sempurna Perbesar

image

Aturan mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bisa dikatakan sudah baik, hanya saja disayangkan implementasinya di lapangan amburadul dan tidak sesuai yang diharapkan masyarakat.

Praktisi hukum dan pengacara senior Jhon P. Simanjuntak mengungkapkan hal itu usai diskusi publik kupas tuntas hak dan kewajiban peserta BPJS Kesehatan yang berlangsung di Lebak Kantin, Kelurahan Sempur, Bogor Tengah, Sabtu (20/02/16), yang digagas Gerakan Rakyat Bogor Bersatu (GR2B).

“Persoalan klasik yang selalu mencuat ke permukaan terhadap pelayanan rumah sakit ini, yaitu tidak adanya tempat tidur dan ruangan bagi pasien peserta BPJS terutama mereka yang Penerima Bantuan Iuran (PBI),” ungkap Jhon.

Kesiapan yang dilakukan BPJS Kesehatan ini, katanya, baru sebatas di level atas saja dan tidak sampai hingga ke tingkat bawah.

“Semestinya, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS ini harus tersosialisasikan dengan baik. Namun sayang, di UU itu sendiri masih terdaat kekurangan seperti kontoling yang belum sampai ke dalam,” papar Jhon.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti soal masih adanya pasien peserta BPJS Kesehatan yang masih harus membayar atas pelayanan medis yang diterima pasien seperti melakukan scan. “Ini kan tidak benar, seharusnya peserta ini tidak mengeluarkan uang sedikit pun,” tegasnya.

Soal tidak berlakunya BPJS Kesehatan secara nasional pun turut dikritisinya. Idealnya BPJS ini berlaku di seluruh Indonesia, bukan seperti sekarang ini yang hanya sesuai dengan domisili si peserta.

“Kota Bogor contohnya. Di sini kan banyak mahasiswa dari luar daerah yang kuliah di sini, lantas kalau mereka sakit masa harus pulang dulu untuk berobat di sana. Bisa keburu meninggal orang itu,” tandasnya. #D. Raditya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Dedie Rachim Bahas Perdagangan dan Pendidikan Bareng Dubes Malaysia

4 November 2025 - 15:08 WIB

Soal Jabatan Direksi Tirta Pakuan, Permendagri 37 Jadi Acuan

30 October 2025 - 18:07 WIB

Ke Semanggi dan Sudirman Makin Mudah, Dedie Rachim Minta Pramono Anung Tambah 2 Koridor Trans Jabodetabek

30 October 2025 - 11:29 WIB

Sumpah Pemuda, Jenal Mutaqin Ajak Pemuda Lestarikan Lingkungan

28 October 2025 - 19:27 WIB

Hari Ini, Aliran Listrik dan Air di Pasar Bogor Diputus Total

23 October 2025 - 16:07 WIB

Trending on Kabar Bogor