Debit Air Meningkat, Jembatan Muarasari Ambruk
Intensitas hujan yang meningkat, tak hanya membuat terhambatnya berbagai aktivitas masyarakat. Debit air yang mengalami kenaikan, juga menyebabkan jembatan yang terletak di Gang Warung Pala, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, ambruk tak bersisa.
Akibatnya, akses jembatan penghubung antar dua wilayah RW 07 dengan RW 02 tersebut terputus tidak bisa dilewati warga dan pengendara. Pantauan di lokasi, ambruknya jembatan tersebut terjadi pada bangunan yang berada di wilayah RW02. Sehingga kondisi konstruksi jembatan yang berada di wilayah RW07 menjadi miring.
Salah satu warga RT01 RW07, Riayadi Anwar (60) mengatakan, peristiwa ambruknya jembatan tersebut terjadi sekira pukul 08.00 WIB. Awalnya, ia dikejutkan dengan mendengar suara keras di lokasi jembatan yang hanya selemparan baru dari rumahnya. “Kejadian tadi pagi jam 8. Saya lagi di dalam rumah, tiba-tiba ada suara bruk. Pas dilihat jembatan itu ambruk,” ujarnya, Senin (27/2/2023).
Riayadi mengungkapkan, bahwa kondisi bawah jembatan sudah terjadi pengikisan yang disebabkan air kali Cibalok. Kondisi itupun sudah dilaporkannya ke aparatur setempat. “Memang bawahnya itu sudah terkikis. Sudah dilaporkan juga setahun lalu ke kelurahan dan kecamatan,” katanya.
Sementara itu, Lurah Mauarasari Mugi Mulyawan mengatakan, jembatan penghubung antar wilayah RW07 dengan RW02 ini merupakan akses aktif yang banyak dilewati oleh warga maupun pengendara mobil dan motor.
Namun jembatan tersebut memang sudah lama tidak diperuntukkan untuk dilintasi mobil, lantaran bagian bawahnya dikhawatirkan tidak mampu menahan beban berat akibat longsor. “Sebenarnya jembatan ini sudah lama ditutup untuk kendaraan roda empat, karena bencana terdahulu, sempat tergerus longsor juga, jadi hanya dilalui oleh roda dua dan pejalan kaki,” paparnya.
Mugi menduga ambruknya jembatan itu disebabkan derasnya aliran air kali Cibalok saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. “Tadi pagi dengan curah hujan cukup tinggi, aliran kali Cibalok cukup deras menyebabkan jembatan ini ambruk, sehingga akses terputus total,” ujarnya.
Sebetulnya, kata Mugi, jembatan ini akan diperbaiki di tahun ini oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Karena kondisi ini, rencananya perbaikan jembatan itu akan dipercepat.
“Sebenarnya jembatan ini sudah teranggarkan perbaikan nya di tahun ini di DPUPR, tapi dikarenakan terjadi bencana seperti ini mungkin untuk perbaikannya akan dipercepat. Tadi dari DPUPR sudah datang ke sini,” ungkapnya.
Saat ini, terang Mugi, untuk aktivitas warga setempat bisa menggunakan akses jalan lain, yakni Jalan Agus Tailor maupun kompleks Kehutanan Tulus Rejo. “Di lokasi juga sudah kami pasang garis pembatas,” pungkasnya. (Rb. Adhiyaksa)