Bionik Sistem, Rumah Data Berbasis NIK
MENGENAL LEBIH DEKAT INOVASI DISDUKCAPIL KOTA BOGOR
Peningkatan pelayanan menjadi tujuan utama semua dinas/instansi pemerintah, salah satunya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor. Berbagai inovasi terus dilakukan, mulai dari membuat aplikasi sikancil hingga membuat drive thru yang mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan.
Di bawah komando Sujatmiko Baliatro, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bogor telah banyak menorehkan prestasi yang patut dibanggakan. Bahkan tak jarang kantor dinas yang berlokasi di Jalan Pandu Raya Kota Bogor ini, menjadi sasaran studi banding Pemerintah Daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari berbagai daerah di Indonesia. Bukan itu saja, Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) beberapa kali mengapresiasi positif terhadap kinerja dan terobosan-terobosan yang dibuat oleh Disdukcapil Kota Bogor.
Saat ini Disdukcapil Kota Bogor tengah mempersiapkan sebuah program digitalisasi data kependudukan berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK), yang ke depannya bisa dimanfaatkan pimpinan di daerah maupun pusat dalam menentukan kebijakan. Program tersebut dinamakan rumah data terintegrasi atau BIONIK System (Big Data dan Informasi Berbasis NIK).
Bionik sistem ini telah memiliki dasar hukum, yakni Keputusan Wali Kota Bogor No 470/Kep.262-Disdukcapil/2022 tentang Pembentukan Pengelola Rumah Data Kependudukan Terintegrasi Berbasis Nomor Induk Kependudukan Kota Bogor. Dan peraturan Wali Kota Bogor No 92 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Rumah Data Kependudukan Terintegrasi Berbasis Nomor Induk Kependudukan di Daerah Kota Bogor.
Menurut Kadisdukcapil Kota Bogor Sujatmiko Baliarto, BIONIK System ini dibangun untuk memberikan kemudahan kepada pemangku kebijakan dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Bionik sistem saat ini masih dalam tahap penyempurnaan, mulai dari pengumpulan data dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hingga Samsat.
“Kami saat ini masih masif mensosialisasikan peran NIK sebagai basis data, kepada setiap OPD yang pelayanannya telah menggunakan NIK. Pengumpulan data pun masih terus kami lakukan agar Bionix sistem ini benar-benar memiliki semua data yang siap dipergunakan pemangku kebijakan,” kata Sujatmiko kepada kabaronline.co.id
Nantinya rumah data yang telah berbasis NIK tersebut akan disajikan, diolah dan diintegrasikan. Dimana NIK sebagai primary key untuk membangun big data yang sangat penting, dalam pengambilan keputusan dan strategi kebijakan pimpinan lebih lanjut.
Sujatmiko mengaku, saat ini hampir seluruh OPD yang telah menggunakan basi NIK dalam pelayanannya, sudah memberikan dukungan dengan memberikan data yang dimilikinya untuk disatukan dalam Bionik Sistem. Seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), Dinas Perumkim (Perumahan dan Pemukiman), Samsat dan BPJS kesehatan serta OPD lainnya.
Seluruh data dari tiap OPD, BUMD maupun instansi terkait, akan terus diupdate tiap 6 bulan sekali. Dengan tujuan data yang disajikan dan saat akan dipergunakan, merupakan data terbaru. Hal ini perlu komitmen bersama untuk mendukung penuh Bionik Sistem ini.
Ketika semua data update telah terhimpun di bionik sistem, maka pemangku kebijakan bisa menerapkan kebijakannya di masyarakat dengan tepat sasaran. Contohnya program bantuan sosial, program ini akan tepat diberikan kepada masyarakat sasaran.
“Ke depan diharapkan kebijakan pemerintah yang akan diterapkan kepada masyarakat, akan lebih tepat sasaran dengan adanya rumah data terintegrasi nomor induk kependudukan,” harapnya.
Bionik sistem ini, lanjut Sujatmiko, akan segera rampung dan dilaunching dalam waktu dekat oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Penulis Aldho Herman Indrabudi