Menu

Dark Mode
Menteri Hukum ASEAN Sepakati Pengembangan Arbitrase dan Mediasi Komersial Internasional Pegawai Microsoft Demo: Protes Kerja Sama dengan Israel Konflik Perbatasan Thailand–Kamboja Bergeser ke Medan Propaganda Eiger Land Ubah Lahan Kritis Jadi Kawasan Ekowisata Jalan Khusus Roda 2 di Batutulis Belum Dibuka Bentuk Transparansi, Kongres Persatuan PWI 2025 Akan Live di Youtube

Kabar Bogor

Kasus HMPV Meningkat di Cina, Ini Antisipasi Dinkes Kota Bogor

badge-check


					Kasus HMPV Meningkat di Cina, Ini Antisipasi Dinkes Kota Bogor Perbesar

Sehubungan dengan adanya laporan dari Negara China terkait peningkatan kasus HMPV terutama di kalangan anak-anak dan lansia,  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno, MARS pun langsuung merespon cepat informasi tersebut.

Menurut Sri Nowo, per tanggal 10 Januari 2025, Dinas Kesehatan Kota Bogor menyampaikan beberapa poin menyikapi  perkembangan kasus HMPV di Cina. Yakni, Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA yang menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda. Dikutip dari pernyataan Menteri Kesehatan, Virus HMPV berbeda dengan virus COVID-19. Menurutnya, COVID-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

“Gejala umumnya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Gejala klinis infeksi HMPV dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia dan mirip dengan virus lain yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah. Dengan masa inkubasi diperkirakan 3 hingga 6 hari, dan durasi rata-rata penyakit dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya,” kata Sri Nowo dalam rilisnya.

Kadinkes menambahkan, HMPV menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui sekresi dari batuk dan bersin.Kontak pribadi yang dekat, seperti menyentuh atau berjabat tangan serta menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus.

“Saat ini, belum ada terapi antivirus khusus untuk mengobati HMPV dan belum ada vaksin untuk mencegah HMPV. Perawatan medis bersifat suportif. Untuk itu dilaksanakan surveilans penyakit infeksi pernafasan melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) yang dilaporkan setiap minggunya melalui penyakit Influenza Like Illnes (ILI) dan Pneumonia,” katanya.

Situasi ILI dan Pneumonia di Kota Bogor, lanjutnya,trend ILI di Indonesia tahun 2023-2024 konsisten bergerak dalam rentang 36.000-57.000 kasus per minggu. Sementara itu di Kota Bogor, tren ILI tahun 2024 fluktuatif dengan tren menurun pada akhir Desember. Adapun puncak kasus terdapat pada Minggu 12 (Maret).

  1. Kasus Pneumonia tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 dengan pola yang sama. Pada Minggu 38 (September), trend 2023 menunjukkan penurunan sedangkan tahun 2024 menunjukkan stagnasi peningkatan. Sementara itu, tren Pneumonia di Kota Bogor pada tahun 2024, stagnan dengan puncak kasus terdapat pada Minggu 1 (Januari).
  2. Sampai dengan saat ini, Dinas Kesehatan Kota Bogor belum mendapatkan laporan atau menemukan kasus HMPV di Kota Bogor.
  3. Sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap kasus HMPV, Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan upaya sebagai berikut :
  4. Memantau tren kasus Pneumonia dan ILI melalui SKDR dan menghimbaukepada unit pelapor (Rumah Sakit dan Puskesmas) untuk segera melapormelalui menu EBS-SKDR jika ditemukan klaster penyakit infeksi pernafasan
  5. Berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat terkait perkembangan kasus HMPV
  6. Memberikan promosi kesehatan terkait pencegahan penyakit HMPV melalui media sosial dan Puskesmas
  7. Menindaklanjuti arahan dari Menteri Kesehatan, Dinas   Kesehatan Kota Bogor menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik terhadap informasi yang beredar saat ini. Selanjutnya untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, konsumsi makanan gizi seimbang, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan. RLS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jalan Khusus Roda 2 di Batutulis Belum Dibuka

20 August 2025 - 22:32 WIB

Ini Doa Dedie Rachim untuk Jawa Barat

20 August 2025 - 09:29 WIB

Tak Layak Pakai, JPO Paledang Kota Bogor Ditutup

19 August 2025 - 21:59 WIB

Siap-siap, Selama 5 Bulan Dishub Kota Bogor Tertibkan Angkot dan AKDP

19 August 2025 - 20:32 WIB

Soal Dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor, Ini Penjelasan Pengelola

19 August 2025 - 19:36 WIB

Trending on Kabar Bogor