Ratusan warga Kota Bogor yang masuk dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP) ikut pengecekan rapid test covid-19 di Gor Pajajaran, Sabtu (28/3/2010).
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), meninjau langsung pelaksanaan rapid test yang menggunakan metode drive thru tersebut, berlangsung sejak pagi.

Menurut Dedie, metode drive thru diadopsi dari pemikiran Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan dinilai merupakan metode yang paling aman untuk meminimalisir kontak antar peserta rapid test.
“Kita melakukan dengan metode drive thru, jadi semua kendaraan akan masuk melalui dua pintu di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Kesehatan untuk roda dua, dan nanti akan ada beberapa titik lokasi pengecekan. Ada ratusan yang kita periksa,” kata Dedie.
Dedie menambahkan, ada tiga istilah yang digunakan untuk mengklasifikasi seseorang hingga bisa dinyatakan positif atau negatif mengidap virus corona. Yakni Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Pasien Terkonfirmasi (positif corona).
“Orang yang sedang dalam tahap OPD atau pasien yang masuk dalam kategori PDP, belum bisa dinyatakan sebagai orang positif corona. Karena untuk memastikan harus melalui serangkaian tes kesehatan dan menjalani tes lab di litbangkes,” jelas Dedie meluruskan adanya perngertian di masyarakat yang menganggap ODP sudah pasti positif covid 19.
Pantauan kabaronline.co.id di bagian depan GOR Pajajaran, sejumlah kendaraan pribadi terlihat mengantri secara teratur tanpa ada antrian panjang di drive thru. Di lokasi tersebut sejumlah petugas medis menggenakan APD lengkap melakukan pemeriksaan kepada warga tanpa harus turun dari mobilnya.
Sementara warga yang menggunakan kendaraan roda dua, diperiksa di drive thru yang ada di belakang gedung basket indoor Gor Pajajaran.*
Rapid test covid-19 di Kota Bogor yang menggunakan sistem drive thru mendapat apresiasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang disampaikannya dalam feed instagram pribadinya.
editor aldhoherman














