Meninggalnya 1 pasien positif corona di RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo mendapat sorotan serius Pemkot Bogor, lantaran sebelumnya pasien tersebut sempat mengikuti seminar di Bogor pada 25 hingga 28 Februari 2020.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Pemkot Bogor sedang menelusuri dan memastikan di mana lokasi seminar dan siapa saja warga Kota Bogor yang mengikuti seminar tersebut.

“Kami masih menelusuri tepatnya dimana dan siapa saja warga Kota Bogor yang hadir dalam seminar tersebut. Walaupun kami juga sudah mendapat laporan, bahwa seminar tersebut diduga dilaksanakan di daerah Kabupaten Bogor sekitar Babakan Madang. Namun sekali lagi, kami masih harus memastikannya agar tidak salah,” kata Dedie kepada wartawan, Sabtu (14/3/2020).
Hal senada dituturkan Plt Kadinkes Kota Bogor dr. Sri Nowo Retno. Menurutnya pihaknya telah berkoordinasi dengan RSUD dr Moewardi. Namun, Pemkot Bogor belum menerima data detil mengenai rekam jejak pasien.
“Kami sudah berkoordinasi dengan RSUD dr Moewardi. Saat ini kami menelusurinya,” kata Kadinkes.
Sementara itu Dokter spesialis paru RSUD Dr Moewardi, Harsini mengatakan, pasien yang meninggal itu tidak memiliki riwayat kontak dengan WNA atau pergi ke luar negeri. Hanya sempat mengikuti kegiatan seminar di Bogor. Sehari setelah seminar itu, dia mengeluhkan batuk, pilek, dan demam. Dia akhirnya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan di ruang isolasi, bersama satu pasien lainnya yang sama-sama datang ke seminar.
“Satu pasien masih dirawat di ruang isolasi, namun satu pasien meninggal dunia karena gagal nafas atau pneumonia pada Rabu pukul 13.00 WIB,” ujar Harsini.
Editor aldhoherman