Menu

Dark Mode
Demi Kreator, YouTube Rela Gelontorkan Dana Fantastis Hari Badak Sedunia 2025: Sejarah, Tujuan, dan Cara Merayakannya Ilmuan China observasi atmosfer gunakan “Balon Jimu 1” CEO Microsoft Takut AI Bikin Perusahaannya Tutup Robot Humanoid “Booming” di China, Howard Huang Jadi Miliarder Dunia Marak Judi Online, Pakar dan Tokoh Agama Minta Penanganan dari Berbagai Sisi

Kabar Politik

Edgar: PKL Itu Penggerak Ekonomi Kerakyatan

badge-check


					Edgar: PKL Itu Penggerak Ekonomi Kerakyatan Perbesar

Kampanye kali ini, Calon walikota Bogor dari jalur perseorangan, Edgar Suratman blusukan ke Pasar Kebon Kembang, Kecamatan Bogor Tengah, untuk menyapa sekaligus mendengar aspirasi pedagang kios dan pedagang kaki lima (PKL), Selasa (13/3/2018).

Kehadiran pria yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Korwil Bogor inipun sontak mendapat perhatian pengunjung dan pedagang pasar. Bahkan, banyak di antara mereka yang sengaja menghampiri Edgar hanya untuk sekedar foto bersama.

Salah seorang PKL buah – buahan, Faisal mengeluhkan kurang perhatiannya pemerintah kepada pedagang kecil. Iapun meminta apabila terpilih nantinya, Edgar tidak sewenang – wenang dengan melarang PKL berjualan.

“Kami paham, ada aturan yang melarang untuk berjualan di trotoar atau di bahu jalan. Tetapi, keluarga kita butuh makan,” katanya kepada wartawan.

Seharusnya, kata Faisal, apabila pemerintah mengeluarkan peraturan yang melarang PKL berjualan di suatu tempat, setidaknya ada tempat relokasi bagi mereka agar tetap bisa mengais rezeki.

“Kalau kami tak boleh jualan. Harusnya dikasih solusi, jangan hanya sebatas menertibkan tapi tak ada solusi. Mudah – mudahan bila Pak Edgar jadi walikota beliau bisa lebih prorakyat,” katanya.

Sementara itu, Edgar menegaskan bahwa PKL merupakan salah satu penggerak ekonomi kerakyatan, sehingga keberadaan mereka tak boleh diberangus, melainkan ditata rapih agar tak mengganggu pengguna jalan.

“PKL harus dibina, pemerintan mesti memang mesti tegas tapi harus mengedepankan kearifan lokal. Kalaupun akan ditertibkan jangan sampai mengorbankan pihak tertentu,” kata Edgar.

Menurut dia, penertiban PKL harus dilakukan dengan cara musyawarah dan melibatkan seluruh stake holder. “Jadi sebelum ditertibkan mesti ada tempat relokasi, tentunya berdasarkan hasil musyawarah. Mesti ada win win solution, sebab mereka juga punya hak hidup. PKL itu adalah sektor ekonomi informal, jadi di saat ekonomi belum stabil, sektor informal mesti bangkit,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Edgar, apabila diberi amanah menjadi walikota pihaknya akan melakukan kajian untuk membangun hanggar pada beberapa titik untuk tempat berjualan PKL. “Ya, itu dalam upaya pembinaan dan penataa  PKL. Kenyamanan itu bukan hanya milik mall, tapi juga pasar tradisional. Perekonomian harus tumbuh dari bawah ke atas,” tukasnya.

reporterpratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Komisi IV DPRD Kota Bogor Ajak Sekolah Swasta Ikuti Program Pelunasan Ijazah

18 September 2025 - 21:09 WIB

Ini Kata Fraksi Golkar Kota Bogor Soal Desy

18 September 2025 - 19:41 WIB

DPRD Kota Bogor Tebus Ijazah Warga Tak Mampu

17 September 2025 - 22:31 WIB

Bapemperda DPRD Kota Bogor Evaluasi Pelaksanaan Perda

16 September 2025 - 19:43 WIB

PKS Kota Bogor Siap Kolaborasi Bareng Pemkot Bogor

12 September 2025 - 21:20 WIB

Trending on Kabar Politik