Menu

Dark Mode
Wali Kota Bogor Pastikan Progres Jalan R3 40 Pekerjaan Paling Rentan Diganti AI Menurut Microsoft iPhone Terancam Digantikan Gadget AI? Ini Kata Tim Cook Horor! Wahana Ayunan Raksasa di Arab Saudi Patah Jadi Dua Saat Berayun Status Darurat Dicabut, Junta Myanmar Siapkan Pemilu Sarat Kontroversi Jerman: Proses Damai Menuju Negara Palestina Harus Segera Dimulai

Kabar Politik

Edgar: PKL Itu Penggerak Ekonomi Kerakyatan

badge-check


					Edgar: PKL Itu Penggerak Ekonomi Kerakyatan Perbesar

Kampanye kali ini, Calon walikota Bogor dari jalur perseorangan, Edgar Suratman blusukan ke Pasar Kebon Kembang, Kecamatan Bogor Tengah, untuk menyapa sekaligus mendengar aspirasi pedagang kios dan pedagang kaki lima (PKL), Selasa (13/3/2018).

Kehadiran pria yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Korwil Bogor inipun sontak mendapat perhatian pengunjung dan pedagang pasar. Bahkan, banyak di antara mereka yang sengaja menghampiri Edgar hanya untuk sekedar foto bersama.

Salah seorang PKL buah – buahan, Faisal mengeluhkan kurang perhatiannya pemerintah kepada pedagang kecil. Iapun meminta apabila terpilih nantinya, Edgar tidak sewenang – wenang dengan melarang PKL berjualan.

“Kami paham, ada aturan yang melarang untuk berjualan di trotoar atau di bahu jalan. Tetapi, keluarga kita butuh makan,” katanya kepada wartawan.

Seharusnya, kata Faisal, apabila pemerintah mengeluarkan peraturan yang melarang PKL berjualan di suatu tempat, setidaknya ada tempat relokasi bagi mereka agar tetap bisa mengais rezeki.

“Kalau kami tak boleh jualan. Harusnya dikasih solusi, jangan hanya sebatas menertibkan tapi tak ada solusi. Mudah – mudahan bila Pak Edgar jadi walikota beliau bisa lebih prorakyat,” katanya.

Sementara itu, Edgar menegaskan bahwa PKL merupakan salah satu penggerak ekonomi kerakyatan, sehingga keberadaan mereka tak boleh diberangus, melainkan ditata rapih agar tak mengganggu pengguna jalan.

“PKL harus dibina, pemerintan mesti memang mesti tegas tapi harus mengedepankan kearifan lokal. Kalaupun akan ditertibkan jangan sampai mengorbankan pihak tertentu,” kata Edgar.

Menurut dia, penertiban PKL harus dilakukan dengan cara musyawarah dan melibatkan seluruh stake holder. “Jadi sebelum ditertibkan mesti ada tempat relokasi, tentunya berdasarkan hasil musyawarah. Mesti ada win win solution, sebab mereka juga punya hak hidup. PKL itu adalah sektor ekonomi informal, jadi di saat ekonomi belum stabil, sektor informal mesti bangkit,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Edgar, apabila diberi amanah menjadi walikota pihaknya akan melakukan kajian untuk membangun hanggar pada beberapa titik untuk tempat berjualan PKL. “Ya, itu dalam upaya pembinaan dan penataa  PKL. Kenyamanan itu bukan hanya milik mall, tapi juga pasar tradisional. Perekonomian harus tumbuh dari bawah ke atas,” tukasnya.

reporterpratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

DPRD Kota Bogor Terima Draft RPJMD dan Mulai Pembahasan 4 Raperda

14 July 2025 - 11:56 WIB

Gelar Dialog Kebangsaan, Ini Pesan Dadang Danubrata

29 June 2025 - 23:20 WIB

Kabogorfest 2025 Usai, Ini Catatan Penting dari Sastra Winara

29 June 2025 - 21:54 WIB

Ketua DPRD Kota Bogor Terima Audiensi Yayasan Difable Action Indonesia Bahas Kesetaraan Difabel

25 June 2025 - 07:02 WIB

Terima WTP ke-9 Berturut-turut DPRD Kota Bogor Pertajam Pengawasan dan Penganggaran

12 June 2025 - 21:50 WIB

Trending on Kabar Politik