Menu

Dark Mode
Heboh Kematian Misterius Influencer Menawan Taiwan di Malaysia Sony Rilis Cloud Streaming, Main Game di PlayStation Portal Tak Perlu Konsol PS5 Lagi Bos Nvidia Yakin China Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI PPATK Sebut Transaksi Judol Anjlok 57% Jadi Rp 155 Triliun Viral App Permissions Gojek Soal Contacts, Pengguna Tak Perlu Khawatir 3 Astronot China Terdampar di Antariksa, Pesawat Diduga Rusak

Kabar Politik

Edgar: PKL Itu Penggerak Ekonomi Kerakyatan

badge-check


					Edgar: PKL Itu Penggerak Ekonomi Kerakyatan Perbesar

Kampanye kali ini, Calon walikota Bogor dari jalur perseorangan, Edgar Suratman blusukan ke Pasar Kebon Kembang, Kecamatan Bogor Tengah, untuk menyapa sekaligus mendengar aspirasi pedagang kios dan pedagang kaki lima (PKL), Selasa (13/3/2018).

Kehadiran pria yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Korwil Bogor inipun sontak mendapat perhatian pengunjung dan pedagang pasar. Bahkan, banyak di antara mereka yang sengaja menghampiri Edgar hanya untuk sekedar foto bersama.

Salah seorang PKL buah – buahan, Faisal mengeluhkan kurang perhatiannya pemerintah kepada pedagang kecil. Iapun meminta apabila terpilih nantinya, Edgar tidak sewenang – wenang dengan melarang PKL berjualan.

“Kami paham, ada aturan yang melarang untuk berjualan di trotoar atau di bahu jalan. Tetapi, keluarga kita butuh makan,” katanya kepada wartawan.

Seharusnya, kata Faisal, apabila pemerintah mengeluarkan peraturan yang melarang PKL berjualan di suatu tempat, setidaknya ada tempat relokasi bagi mereka agar tetap bisa mengais rezeki.

“Kalau kami tak boleh jualan. Harusnya dikasih solusi, jangan hanya sebatas menertibkan tapi tak ada solusi. Mudah – mudahan bila Pak Edgar jadi walikota beliau bisa lebih prorakyat,” katanya.

Sementara itu, Edgar menegaskan bahwa PKL merupakan salah satu penggerak ekonomi kerakyatan, sehingga keberadaan mereka tak boleh diberangus, melainkan ditata rapih agar tak mengganggu pengguna jalan.

“PKL harus dibina, pemerintan mesti memang mesti tegas tapi harus mengedepankan kearifan lokal. Kalaupun akan ditertibkan jangan sampai mengorbankan pihak tertentu,” kata Edgar.

Menurut dia, penertiban PKL harus dilakukan dengan cara musyawarah dan melibatkan seluruh stake holder. “Jadi sebelum ditertibkan mesti ada tempat relokasi, tentunya berdasarkan hasil musyawarah. Mesti ada win win solution, sebab mereka juga punya hak hidup. PKL itu adalah sektor ekonomi informal, jadi di saat ekonomi belum stabil, sektor informal mesti bangkit,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Edgar, apabila diberi amanah menjadi walikota pihaknya akan melakukan kajian untuk membangun hanggar pada beberapa titik untuk tempat berjualan PKL. “Ya, itu dalam upaya pembinaan dan penataa  PKL. Kenyamanan itu bukan hanya milik mall, tapi juga pasar tradisional. Perekonomian harus tumbuh dari bawah ke atas,” tukasnya.

reporterpratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Adityawarman Petik Pesan Penting dari Menteri LH

20 October 2025 - 15:38 WIB

Bangun Lapas Baru, Kalapas Minta Dukungan DPRD Kota Bogor

14 October 2025 - 19:55 WIB

Pembahasan Raperda Inisiatif Pelindungan Guru, Rampung

1 October 2025 - 23:29 WIB

Banggar DPRD Kuliti Anggaran RSUD Kota Bogor

1 October 2025 - 23:25 WIB

Percepat Proses Pencairan Bantuan Pesantren, Pemkot Bogor Didesak Segera Bentuk Timsus

28 September 2025 - 18:15 WIB

Trending on Kabar Politik