Menu

Dark Mode
Heboh Kematian Misterius Influencer Menawan Taiwan di Malaysia Sony Rilis Cloud Streaming, Main Game di PlayStation Portal Tak Perlu Konsol PS5 Lagi Bos Nvidia Yakin China Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI PPATK Sebut Transaksi Judol Anjlok 57% Jadi Rp 155 Triliun Viral App Permissions Gojek Soal Contacts, Pengguna Tak Perlu Khawatir 3 Astronot China Terdampar di Antariksa, Pesawat Diduga Rusak

Headline

Edgar: Akan Segera Panggil Kepsek SMAN 7

badge-check


					Edgar: Akan Segera Panggil Kepsek SMAN 7 Perbesar

Menanggapi adanya MOS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru hari pertama di sekolah SMAN 7 Kota Bogor yang masih menerapkan atribut aneh-aneh dan mewajibkan hadir pukul 5.43 tepat di detik 21, Senin (18/7/2016), Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Edgar Suratman berjanji akan segera memanggil Kepala Sekolah SMAN 7 Kota Bogor untuk menjelaskan tujuan masih diterapkannya aturan aneh di MPLS hari pertama.

“Selama dua hari minggu kemarin, semua kepala sekolah sudah mengikuti pelatihan tentang MPLS di Puncak, sekaligus sosialisasi aturan MOS atau MPLS tahun ini. Saya akan cek dan panggil kepala sekolahnya terkait temuan ini,” kata Edgar kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (18/7/2016).

Jika siswa baru lanjut Edgar, harus masuk jam yang aneh seperti itu dan wajib menggunakan aribut aneh. Jelas itu tak sesuai dengan aturan kementrian pendidikan.

“Saya jamin besok tak ada lagi hal-hal aneh selama MPLS di sekolah di Kota Bogor,” kata Edgar memastikan.

Seperti diketahui, sisw baru SMAN 7 Kota Bogor harus mengenakan pita di seragam sekolahnya, selain itu merekapun wajib mengenakan papan nama yang terbuat dari karton berukuran besar berbentuk kendaraan roda empat (angkot warna hijau) dan digantung di bagian depan tubuh siswa. Sementara di bagian belakang digantungi papan berjalan.

Bukan itu saja, kepada wartawan siswa baru mengaku harus datang ke sekolah tepat pukul  5 pagi lewat 43 menit didetik ke 21. (jika diurut menjadi angka 54321). “itu aturannya, kami harus datang tepat waktu. Kalau lewat waktu, kertas yang ada di papan berjalan di belakang badan kami ditulis kesalahannya sudah berapa kali,” kata siswa yang enggan disebutkan namanya.

#pratama/mibay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Festival Sapi Bupati Jember Cup Jadi Magnet Nasional, Gus Fawait Soroti Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Jember

2 November 2025 - 17:54 WIB

Sinergi DWP Kemenkop Bersama Kepul Wujudkan Program ‘Sampah Jadi Rupiah’

30 October 2025 - 18:24 WIB

Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta Dorong Lahirnya Perda KIP

30 October 2025 - 18:14 WIB

KLH Cabut 18 Segel, EAL Bisa Kembali Beroperasi

28 October 2025 - 21:25 WIB

Kementan jadikan Kapuas Pendongkrak Swasembada Pangan

28 October 2025 - 19:19 WIB

Trending on Headline