Paska serangan bom bunuh diri di Masjid Nabawi, Madinah, Senin (04/07/16) dan di halaman Polres Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Selasa (05/07/16), Walikota Bogor Bima Arya mengutuk keras para pelakunya.
Hal tersebut disampaikan Bima sesaat setelah terjadinya serangan bom bunuh diri oleh seseorang di Polres Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Selasa (05/07/16).

“Kita kutuk pelaku bom bunuh diri di Masjid Nabawi dan di Polres Surakarta. Kepada seluruh aparatur wilayah yang masih berada di Kota Bogor agar meningkatkan kewaspadaan jelang (malam) takbiran dan Lebaran besok,” kata Bima.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, ujarnya, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, Bima menghimbau warga untuk segera melaporkan dan mengkoordinasikannya dengan Muspika dan Muspida apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan.
“Muspida terus berkoordinasi. Saya juga akan meluncur ke Polres (Bogor Kota) sebentar lagi untuk koordinasikan pengamanan di seluruh pelosok Bogor,” tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa identitas pelaku pengeboman telah diketahui. Identitas pelaku diketahui bernama Nur Rahman, warga Sangkrah RT 01/01 Pasar Kliwon, Surakarta, Solo, Jawa Tengah. Ia lahir 1 November 1985.
Nur Rahman adalah salah satu jaringan Aman Abdurrahman yang belum ditangkap saat penangkapan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 di Solo pada 29 Desember 2015 lalu. Saat itu yang baru tertangkap Nur Hamzah dan Andika. Kelompok mereka menyisakan dua orang, yakni Nur Rohman dan Susilo, dan saat ini Susilo diduga pergi ke Syuriah pada Februari 2016 lalu.
Kelompok Nur Rahman pernah melakukan kegiatan bongkar pasang M16 di Masjid Al Wusto, Mangkunegaran sebelah utara Polsek Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Nur Rahman sendiri merupakan kelompok Hisbah Solo, jaringan ISIS yang juga masih satu sel putus dengan Syamsudin Uba (kelompok Bekasi). #Aysha