Menu

Dark Mode
Heboh Kematian Misterius Influencer Menawan Taiwan di Malaysia Sony Rilis Cloud Streaming, Main Game di PlayStation Portal Tak Perlu Konsol PS5 Lagi Bos Nvidia Yakin China Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI PPATK Sebut Transaksi Judol Anjlok 57% Jadi Rp 155 Triliun Viral App Permissions Gojek Soal Contacts, Pengguna Tak Perlu Khawatir 3 Astronot China Terdampar di Antariksa, Pesawat Diduga Rusak

Headline

Uji Coba Sistem 21 di Puncak, Belum Maksimal

badge-check


					Uji Coba Sistem 21 di Puncak, Belum Maksimal Perbesar

Uji coba kanalisasi sistem 2.1 yang direncanakan sebagai pengganti sistem buka tutup di kawasan Puncak Bogor Jawa Barat, masih belum lancar 100 persen. Hal ini terlihat saat Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin dan Muspida serta Dirjen Perhubungan Darat melakukan peninjauan langsung ke kawasan Puncak, Minggu (27/10/2019).

Hasil pantauan, kendala yang masih perlu solusi adalah terjadinya penyempitan atau bottle neks di tiga titik di kawasan Puncak, sehingga kemacetan tak terhindarkan.

Menurut Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin, Minggu (27/10/2019) merupakan hari pertama uji coba sistem kanalisasi 2.1 di jalur lalulintas Puncak Kabupaten Bogor Jawa Barat, dimana sistem ini rencananya akan menjadi pengganti sistem buka tutup dengan cara satu arah yang sudah diberlakukan di puncak sejak tahun 1985 silam.

[su_youtube_advanced url=”https://youtu.be/yn4ihWWXdvo” width=”500″ height=”300″ autoplay=”yes”]

“Kita lihat uji coba kali ini masih ditemukan beberapa catatan dan harus segera dilakukan perbaikan. Sehingga pada uji coba berikutnya bisa ada perubahan,” kata Ade kepada wartawan.

Dengan sistem kanalisasi 2.1 ini lanjut Ade, kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak tidak akan tertahan. Tibuan kendaraan melaju normal dengan dua lajur dari arah Jakarta menuju Puncak, sementara arus sebaliknya  satu lanjur dari Puncak ke arah Jakarta.

“Dalam uji coba kali ini terlihat kendaraan lancar tidak lagi menunpuk seperti sistem satu arah, namun kemacetan masih terjadi di tiga  titik akibat bottle neks atau penyempitan. Seperti di Tanjakan Selarong, Simpang Mega Mendung dan Pasar Cisarua Bogor. Pemkab Bogor akan melakukan pelebaran jalan dan penataan pedagang kaki lima  ke rest area,” ujarnya.

Selain itu, ujar adik dari mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin ini, pembangunan puncak dua yang melintasi Jonggol Sukamakmur dan Cipanas diharapakan menjadi solusi.

“Pihak kementrian terkait dan pemerintah pusat bisa segera membantu merealisasikan jalur Puncak 2 secepatnya,” harapnya.

Sementara itu  Budi Setiadi, Dirjen Perhubungan Darat menambahkan, uji coba ini akan terus dievaluasi untuk dicari kendalanya dimana.

“Saya rasa sistem one way perlu dicarikan solusi lainnya. Nah sistem 2 1 ini kita uji coba, jika memang memungkinkan diterapkan, kita laksanakan,” katanya.

reporterfull

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Festival Sapi Bupati Jember Cup Jadi Magnet Nasional, Gus Fawait Soroti Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Jember

2 November 2025 - 17:54 WIB

Sinergi DWP Kemenkop Bersama Kepul Wujudkan Program ‘Sampah Jadi Rupiah’

30 October 2025 - 18:24 WIB

Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta Dorong Lahirnya Perda KIP

30 October 2025 - 18:14 WIB

KLH Cabut 18 Segel, EAL Bisa Kembali Beroperasi

28 October 2025 - 21:25 WIB

Kementan jadikan Kapuas Pendongkrak Swasembada Pangan

28 October 2025 - 19:19 WIB

Trending on Headline