Terapkan Sistem CMS, Pendapatan Pasar Sukasari Naik

Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) Kota Bogor telah menerapkan program Cash Management System (CMS) yang untuk pertama kalinya di pasar Sukasari. Progam inovasi ini bertujuan untuk memudahkan pedagang dalam pembayaran service charge atau kewajiban lainnya melalui lembaga keuangan BNI atau tanpa penagihan petugas dari PDPPJ.

PDPPJ mengklaim penerapan CMS telah memberikan manfaat besar bagi perusahaan terutama berkaitan dengan pendapatan di pasar Sukasari. “Program CMS baru kita terapkan di pasar Sukasari.  Selama empat bulan terakhir penerapan, ada peningkatan dari sisi pendapatan yang lumayan mencapai 30 persen,” kata Direktur Umum PDPPJ Jenal Abidin, baru-baru ini.

Karena itu, lanjut Jenal, program ini tak hanya diterapkan di pasar Sukasari saja, akan tetapi akan diterapkan di pasar-pasar rakyat lain yang dikelola oleh PDPPJ.  “Jadi tak hanya di Sukasari, kedepan program CMS ini juga akan digulirkan di pasar Gunung Batu, Blok G Pasar Kebon Kembang dan pasar lainnya,” urai Jenal.

Menurut dia, program ini memberikan kemudahan bagi pedagang sehingga tidak rumit dalam hal pembayaran service charge setiap bulannya tinggal auto debet saja uang masuk ke rekening PDPPJ dari BNI. “Intinya program CMS tidak membuat ribet pedagang. Keuntungan bagi kita (PDPPJ) mengurangi tingkat kebocoran sehingga uang langsung masuk ke rekening PDPPJ dari BNI. Jadi tidak tertunda dulu di unit pasar,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Unit Pasar Sukasari, Kurnia Saparida. Menurutnya, dengan adanya penerapan program CMS setidaknya telah dapat meningkatkan pendapatan di pasar yang dikelolanya. “Setelah ditetapkan ada peningkatan pendapatan sebesar 30 persen. Jadi jargon kita (Unit pasar Sukasari) sekarang adalah sukseskan CMS,” ucap Kurnia.

Kurnia mengakui bahwa program ini memang merupakan inovasi terbaru dari Direksi PDPPJ dan baru pertama diterapkan di pasar Sukasari sehingga perlu penyesuaian kepada para pedagang. Namun selama berjalannya program CMS, ia tidak menemukan kendala yang begitu signifikan. “Kendala pastinya ada karena program baru. Tapi sedikit banyak kita tetap akan selalu mengkomunikasikan kepada direksi sebagai bahan review sehingga kedepannya kelemahan program ini menjadi kelebihan selanjutnya,” ungkapnya.

Ia juga bersyukur kondisi pasar Sukasari sekarang berbeda dari yang dulu telah dapat mengubah paradigma sehingga tingkat kepercayaan pedagang lebih tinggi. Sebab, saat ini pedagang dalam memenuhi pembayaran kewajibannya langsung melalui rekening pribadinya sendiri. “Jadi menurut saya ini sesuatu kemajuan yang signifikan dan ini akan menjadi projects percontohan bagi pasar-pasar lain. Dan sejauh ini, 190 pedagang di sini antusias bahkan aminonya cukup bagus karena trust yang semakin meningkat,”  ujarnya.

Pasar Sukasari juga memberikan kemudahan lain bagi pedagang yang akan menabung dengan menyiapkan agen BNI 46 di lingkungan pasar. Menariknya, bagi pedagang yang pembayarannya bagus akan medapat apresiasi berupa penghargaan.

red | rls

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *