Menu

Dark Mode
Perubahan Senjata Diplomasi China, Dulu Panda Kini Huawei dan Xiaomi Komdigi Klaim Internet Indonesia Sekarang Makin Kencang Gibran Ungkap Pemerintah Ingin Cetak Santri Ahli AI, Blockchain, dan Robotik Harga Nintendo Switch 2 di Indonesia November 2025, Sekarang Segini Apple Minta Bantuan Google Bikin Siri Versi Baru yang Lebih Cerdas? 10 Bos Teknologi yang Drop Out dari Kampus dan Menjadi Miliarder

Kabar Wisata

Tarantula Goreng Bawang Putih Jadi Penganan Lezat di Kamboja, Berani Coba?

badge-check


					Tarantula Goreng Bawang Putih Jadi Penganan Lezat di Kamboja, Berani Coba? Perbesar

APA yang ada di pikiran Anda ketika mendengar kata tarantula? Kebanyakan dari Anda tentu menilai jika hewan yang satu ini sangat mematikan. Sebab, laba-laba yang masuk pada kategori famili Theraphosidae ini punya racun mematikan.
Namun di Kamboja, tarantula bukanlah hewan yang menakutkan, justru dijadikan sebagai penganan yang lezat. Menu tarantula goreng bawang putih adalah dambaan para warga lokal.
Dengan minyak goreng panas, tarantula yang sudah dibersihkan ini digoreng hingga garing dan diberi bawang putih. Warga lokal menyebut jika tarantula ini mirip daging kepiting.
Akan tetapi, keberadaan tarantula dikhawatirkan akan lenyap. Sebab, terjadi banyak kasus penebangan hutan secara liar yang terjadi di negara itu. Praktiknya pun semakin tak terkendali, demikian dikutip dari laman Freemalaysiatoday.com, Senin (9/4/2018).
Salah satu wilayah di Kamboja yang menjajakan penganan ekstrem ini adalah wilayah Skun. Daerah ini kerap dijuluki sebagai “Spiderville” oleh para turis.
Sebab, tak hanya mencoba rasa tarantula goreng, mereka juga dapat menyaksikan secara langsung pembuatannya.
Sebagian besar pelanggan yang gemar membeli tarantula goreng adalah warga lokal. Di Kamboja, nama camilan ini disebut sebagai aping. Karena pasokan tarantula yang menurun, harga makanan ini semakin mahal.
“Aping sangat terkenal di Kamboja. Tetapi jumlahnya tidak sebanyak dulu. Sebab, tarantula kini semakin sulit ditemui,” ujar Chae Voeun, seorang penjual tarantula goreng.
Tak hanya menjual tarantula goreng, Voeun juga menjual beberapa serangga lainnya, seperti jangkrik dan kalajengking. Voeun sudah menjual tarantula goreng sejak 20 tahun lalu, sehingga ia mengetahui persis bagaimana proses kelangkaan terjadi.
Harga tarantula disebutkan terus melonjak dari tahun ke tahun. Kini, masyarakat dikenakan biaya US$ 1 atau setara dengan Rp 13.700 untuk satu ekornya.
Harga ini disebutkan naik 10 kali lipat selama satu dekade terakhir. Kendati demikian, masih banyak warga yang membeli makanan ini.
***
Sumber : Freemalaysiatoday.com
Foto : liputan6

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

8 Tempat Wisata di Negara Paling Damai di Dunia, Cocok Buat Healing!

23 September 2025 - 11:30 WIB

Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Ini Daftar Lokasi Wisata Gratis di Jakarta

12 August 2025 - 20:19 WIB

Baru 2 Tahun Diakui UNESCO, Begini Kondisi Geopark Merangin

12 August 2025 - 16:13 WIB

Agustusan, Hiu Paus Gorontalo Jadi Ikon Wisata Baru

6 August 2025 - 10:56 WIB

Danau Nyadeng untuk Jiwa Petualang

6 August 2025 - 10:50 WIB

Trending on Kabar Wisata