Menu

Dark Mode
Temui Menteri Sugiono, Menlu Jerman Undang Presiden Prabowo untuk Lakukan Kunjungan AS Masih Diskusikan Proposal Gencatan Senjata yang Diterima Hamas DeepSeek V3.1 Resmi, Model AI yang Lebih Nyambung dan Akurat Ini Dia Kacamata Pintar Terlaris di Dunia, Bukan Xiaomi dan Huawei Ini Doa Dedie Rachim untuk Jawa Barat Dukung Program Pemerintah, DPW Tani Merdeka Provinsi Jambi dan Bulog Segera MoU

Kabar Bogor

Tangani Cuaca Ekstrem, BNPB Modifikasi Cuaca di Jabar

badge-check


					Tangani Cuaca Ekstrem, BNPB Modifikasi Cuaca di Jabar Perbesar

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini tengah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jawa Barat dari tanggal 4- 8 Maret 2025. Seperti disampaikan Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, usai rapat koordinasi (rakor) penanganan bencana longsor di Bogor yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, di Balai Kota Bogor, Selasa (4/3/2025).

Raditya Jati mengatakan, operasi modifikasi cuaca sudah dimulai sejak hari ini.

“Iya, saat ini BNPB sudah melakukan modifikasi cuaca yang akan dilakukan sampai 8 Maret,” katanya.

Dengan modifikasi cuaca ini, diharapkan bisa mengurangi cuaca ekstrem yang terjadi di sekitar Jawa Barat, khususnya di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

Hal ini sebagai upaya penanganan bencana hidrometeorologi, khususnya di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek). 

“Agar tidak ada dampak lebih parah, seperti yang kita tahu, ada kejadian bencana seperti banjir dan tanah longsor,” katanya.

OMC yang dilakukan oleh BNPB dengan menggunakan pesawat Cessna untuk penyemaian bahan baku berupa garam (NaCl) diharapkan dapat dilakukan pada area target.

Dalam rapat koordinasi yang juga diikuti oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Moh. Risal Wasal, didampingi Direktur Prasarana Perkeretaapian, Hengki Angkasawan, disampaikan bahwa BNPB, seperti yang diinstruksikan oleh Kepala BNPB, bahwa penanganan yang dilakukan pada fase darurat ini bisa berjalan dengan baik.

“Pertama, dengan evakuasi korban yang memang masih ada, untuk dipastikan dalam kondisi aman. Kedua, masalah pemenuhan kebutuhan makanan, termasuk logistik. Jika ada tempat pengungsian, diharapkan mereka mendapatkan pemenuhan makanan yang sesuai dengan kebutuhan yang ada. Ketiga adalah masalah logistik, seperti tenda, terpal, dan alat evakuasi. Kami siap jika di tingkat daerah tidak ada, akan kami dorong dari pusat,” ujarnya.

Di lokasi yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, mengatakan hingga pukul 15.00 WIB sore tadi laporan dari BPBD Kota Bogor hasil dari asesmen ada 28 titik bencana alam di Kota Bogor. 

“Sehingga, kenapa hari ini ada rapat koordinasi dengan Kemenhub, BNPB yang datang langsung, dan kita diskusi di Balai Kota Bogor, karena memang lokasi di Batutulis itu jalan yang longsor dan ambruk atau belah, itu ada aksesibilitas dari masyarakat yang strategis,” ujarnya.

Ia juga menghimbau warga Bogor pada cuaca ekstrem ini tetap waspada, siaga, dan selalu berdoa untuk memohon perlindungan.KMF

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Ini Doa Dedie Rachim untuk Jawa Barat

20 August 2025 - 09:29 WIB

Tak Layak Pakai, JPO Paledang Kota Bogor Ditutup

19 August 2025 - 21:59 WIB

Siap-siap, Selama 5 Bulan Dishub Kota Bogor Tertibkan Angkot dan AKDP

19 August 2025 - 20:32 WIB

Soal Dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor, Ini Penjelasan Pengelola

19 August 2025 - 19:36 WIB

Dedie Rachim : Pramuka Harus Ambil Bagian Wujudkan Kemandirian Pangan

19 August 2025 - 09:05 WIB

Trending on Bogoh Ka Bogor