Menu

Dark Mode
KLH dan Brazil Sepakat Bentuk Komite JSC Indonesia Komitmen Partisipasi Inisiatif Tropical Forest Diversity Microsoft Bentuk Tim Baru, Bikin Kecerdasan Buatan yang Tunduk pada Manusia YouTube Shorts Kini Mendulang Lebih Banyak Uang Google Umumkan Project Suncatcher, Ingin Buat Pusat Data di Luar Angkasa Serangan Siber ATO Hantui Warga Internet, Ini Cara Cegahnya

Bogoh Ka Bogor

Sekolah Ibu Diklaim Gagalkan Perceraian

badge-check


					yane andrian. (Foto: Kominfo) Perbesar

yane andrian. (Foto: Kominfo)

Sekolah ibu yang digagas 2018 diklaim berhasil menggagalkan kasus perceraian. Hal tersebut disampaikan Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian, diacara Sarasehan Nasional Istri Wali Kota Se-Indonesia di BW Luxury, Kota Jambi, Kamis (24/11/2022).

Menurut istri Wali Kota Bogor Bima Arya ini, dulu ada satu peserta di Sekolah Ibu yang bercerita langsung kepadanya bahwa ia dan suaminya akan bercerai karena kekerasan suaminya. Bahkan, sudah masuk P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak).

Yane pun menyampaikan itu merupakan keputusannya. Namun ia meminta agar mengikuti 18 kali pertemuan Sekolah Ibu sebelum memutuskannya. Dalam perjalanannya, setelah 15 kali pertemuan akhirnya Ibu itu tidak bercerai karena mengaku telah banyak mendapatkan ilmu untuk mempertahankan keluarganya.

“Dia menyadari kesalahan rumah tangganya bukan hanya karena suami, tapi juga ada hal-hal kesalahan dari dirinya. Mereka coba perbaiki,” katanya.

Yane menyampaikan proses bagaimana awal Sekolah Ibu didirikan. Mulai dari menunjuk satu kelurahan yang menjadi pilot project dengan 30 peserta, menyusun modul, menjaring peserta, merekrut pengajar hingga di aplikasikan di 68 Kelurahan di Kota Bogor. Bahkan, program inovasi ini sudah mendapat penghargaan mulai dari tingkat kota, provinsi hingga tingkat nasional.

“Di Sekolah Ibu mengajarkan bagaimana menjadi seorang ibu dalam menguatkan mentalnya. Kemudian bagaimana mengetahui kesehatan reproduksi, menggali potensi diri. Yang menarik adalah memahami watak manusia, kita belajar 5 bahasa kasih. Hal-hal yang seperti itu mendasar, bagaimana laki-laki menggunakan otaknya, karena laki-laki dan perempuan itu berbeda,” katanya.

Sampai ketika para peserta mengusulkan untuk di wisuda dan memakai Toga setelah mengikuti program Sekolah Ibu yang juga ingin dihadiri oleh suaminya.

“Akhirnya ada 30 orang yang di wisuda pada saat pilot project itu. Saat itu saya buat proposal ke pak wali agar bisa serentak dilaksanakan di Kota Bogor dan mohon dianggarkan. Alhamdulillah pak wali menganggarkan, sampai hari ini ada 8.000 Ibu-ibu di edukasi Sekolah Ibu,” jelasnya.

Istri Wali Kota Bogor ini menegaskan, Sekolah Ibu ini bukan untuk peningkatan ekonomi masyarakat, namun untuk memperbaiki mental seorang ibu, karena berdasarkan penelitian ibu bahagia, bapak dan anak tiga kali lebih bahagia.

“Testimoni dari para peserta Sekolah Ibu, mereka bahagia karena punya ilmu. Oh mereka jadi tahu bagaimana ngadepin suami dan anak, karena setiap orang bahasa kasihnya berbeda,” jelasnya.

Selain Yane Ardian, turut hadir menjadi narasumber dalam sesi sharing session, Istri Wali Kota Jambi, Yuliana Fasha, Istri Wali Kota Lubuklinggau, Rina Prana dan Istri Wali Kota Malang,Widayati Sutiaji.

Penulis Yud Budiman/*

Editor Aldho Herman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Dedie dan Jenal Tekankan Semangat Juang Pemuda di Sektor Pertanian

29 October 2025 - 11:39 WIB

Dedie Rachim Resmikan Jalan Penghubung Dua Kelurahan

27 October 2025 - 22:39 WIB

Pengawas Koperasi Merah Putih Diberi Pelatihan

27 October 2025 - 22:35 WIB

Dedie Rachim Apresiasi Busuratin

27 October 2025 - 08:39 WIB

Pemkot Bogor Tanamkan Kesadaran Masyarakat Lewat Aksi Bersih

24 October 2025 - 20:48 WIB

Trending on Bogoh Ka Bogor