Ruyat: Bogor Ngahiji, Bogor Kahaji
Dalam surat nomor 21/PL.03.3-KPT/3271/KPU-KOTA/II/2018 tentang penetapan nomor urut, KPU telah menetapkan 4 pasang calon walikota dan wakil walikita Bogor. Keempat paslon yang mendapatkan nomor urut diantaranya, paslon Achmad Ru’yat dan Zaenul Mutaqin nomor urut 1, pasangan Edgar Suratman dan Sefwelly nomor urut 2, pasangan Bima Arya dan Dedie A Rachim nomor urut 3, pasangan Dadang Danubrata dan Sugeng Teguh Santoso nomor urut 4.
Pasangan nomor urut 1 Achmad Ru’yat dan Zaenul Mutaqin yang diusung oleh PKS, PPP dan Gerindra ini menyambut bahagia ketika mendapatkan nomor urut 1 pada rapat pleno terbuka pengundian nomor urut paslon Walikota dan Wakil Walikota tahun 2018.
Calon Walikota Achmad Ru’yat mengatakan, semua nomor itu bagus dan baik, tetapi nomor satu atau wahid lebih baik. Nomor satu berarti Kota Bogor kahiji memiliki satu makna bahwa Kota Bogor harus maju dan bersatu ngahiji, artinya maju kotanya dan nyaman warganya.
“Kota Bogor harus memiliki kenyamanan yang dinikmati oleh masyarakat dan menaungi seluruh lapisan masyarakat. Kota Bogor nyaman ditinggali seluruh lintas kalangan, baik kalangan atas dan bawah, lintas budaya, lintas agama dan kepentingan apapun.Semoga Kota Bogor ngahiji, Kota Bogor kahiji bisa menyatukan seluruh komponen masyarakat Kota Bogor yang majemuk menjadi satu kesatuan dalam konsep NKRI yang kita cintai. Kota Bogor kahiji, maju kotanya dan nyaman warganya, semoga Pilwalkot berjalan aman, nyaman dan tentram, menghadirkan kepemimpinan yang amanah,” ungkap Achmad Ru’yat.
Selain itu, angka satu juga menginspirasi bahwa Kota Bogor harus memberikan keteladanan didalam menyatukan seluruh masyarakat yang sangat beragam menjadi satu kesatuan, bhineka tunggal ika
“Walaupun terjadi perbedaan, namun dengan keragaman yang ada, tetap dalam satu kesatuan. Jadi harus kesatu dan terdepan dalam memimpin dan menangani Kota Bogor, dimana Kota Bogor merupakan pintu gerbang ibukota, jadi harus memberikan kebaikan bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.
Makna nomor satu dinilai juga sebagai rejeki, keberuntungan dan petunjuk kemenangan oleh Calon Wakil Walikota Zaenul Mutaqin (RZ). Zaenul mengatakan, nomor satu ini memiliki makna utama yang selalu terdepan sebagai petunjuk keberuntungan dan kemenangan.
“Kami bersykur pasangan Achmad Ru’yat dan Zaenul Mutaqin mendapatkan nomor urut 1, jadi nomor urut 1 ini memiliki makna dan arti utama. Satu juga berarti kami menyatukan dan mempersatukan, jadi untuk Kota Bogor harus menjadi nomor satu yaitu Achmad Ru’yat dan Zaenul Mutaqin,karena petunjuk keberuntungan dan kemenangan ada di nomor 1,” tandasnya.
Sementara itu Ketua KPUD Kota Bogor, Undang Suryatna mengatakan, setelah ditetapkan empat pasangan calon, maka hari ini dilakukan pengundian nomor urut pasangan calon dan sudah dituangkan kedalam surat keputusan nomor 21/PL.03.3-KPT/3271/KPU-KOTA/II/2018 tentang penetapan nomor urut.
“Nomor urut ini nanti akan digunakan untuk dimuat dalam setiap media kampanye, surat suara dan ditempel di TPS pada hari pemungutan suara. Rapat pleno pengundian nomor urut sudah dilaksanakan,” katanya.
Terkait adanya aturan pembatasan alat peraga kampanye, Undang menjelaskan, alat peraga memang dibatasi sesuai peraturan, diantaranya baligho bagi masing masing paslon akan difasilitasi hanya sebanyak 5 buah, umbul umbul untuk setiap paslon sebanyak 20 per kecamatan, spanduk di pasang 2 buah di setiap kelurahan. “Semua alat peraga akan segera dicetak dan dipasang oleh KPU. Untuk titik titik lokasi pemasangan alat peraga sudah ditentukan,” jelasnya.
Namun demikian, tambah Undang, para paslon boleh dan dapat membuat alat peraga sebanyak 150 persen dari jumlah yang dibuat oleh KPU, tetapi persoalan desain harus sama dengan KPU dan penempatan titik titik lokasinya sesuai dengan yang ditetapkan oleh KPU.
Reporterpratama