Menu

Dark Mode
Daftar 40 Pekerjaan Paling Rentan Diganti AI Menurut Microsoft iPhone Terancam Digantikan Gadget AI? Ini Kata Tim Cook Horor! Wahana Ayunan Raksasa di Arab Saudi Patah Jadi Dua Saat Berayun Status Darurat Dicabut, Junta Myanmar Siapkan Pemilu Sarat Kontroversi Jerman: Proses Damai Menuju Negara Palestina Harus Segera Dimulai Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Tapi Berhasil Dicegat

Bogoh Ka Bogor

Resmi Beroperasi Kembali, Dedie Rachim Tinjau Biskita Trans Pakuan

badge-check


					Resmi Beroperasi Kembali, Dedie Rachim Tinjau Biskita Trans Pakuan Perbesar

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Adityawarman Adil, mengecek langsung hari pertama operasionalisasi Biskita Trans Pakuan usai sebelumnya sempat terhenti selama tiga bulan, Selasa (8/4/2025).

Pengecekan operasionalisasi Biskita Trans Pakuan dimulai dari Halte Cidangiang hingga ke Halte Budi Mulia, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor.

Dedie Rachim mengungkapkan, bahwa Biskita disubsidi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor melalui skema Buy The Service (BTS).

Selain itu ia menegaskan, bahwa mengaspalnya Biskita merupakan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat berupa transportasi massal.

Hal ini sejalan dengan Misi Dedie-Jenal, Bogor Lancar, yakni menjadikan Kota Bogor sebagai kota yang nyaman, modern, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan sistem transportasi dan infrastruktur terintegrasi serta mengoptimalkan fasilitas publik.

“Iya, ini komitmen. Pemerintah Kota Bogor mengimplementasikan konsep besar uang rakyat kembali ke rakyat. Uang yang kita peroleh dari pajak, retribusi, dan sebagainya kita kembalikan dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat berupa transportasi massal yang tarifnya kita subsidi,” ucap Dedie Rachim di Halte Budi Mulia usai pengecekan.

Dedie Rachim menambahkan, dengan kembalinya operasional Biskita, aktivitas dan mobilitas masyarakat bisa menjadi lebih mudah, murah, dan memiliki kepastian waktu tempuh.

Keberadaan moda transportasi massal ini, lanjut Dedie Rachim, adalah bentuk komitmen bersama agar sistem transportasi ke depannya bisa berubah.

“Kita mulai lagi satu moda transportasi massal yang bagus, tepat waktu, dan murah. Yang pasti, lebih efisien dan bermanfaat,” ujarnya.

Operasionalisasi Biskita Trans Pakuan juga disambut positif oleh masyarakat yang telah menunggu dan merindukan moda transportasi massal tersebut.

Seorang warga di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Andini, menyampaikan terima kasih atas komitmen dari kepemimpinan Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, serta Wakilnya, Jenal Mutaqin, yang telah mewujudkan operasional kembali Biskita.

“Iya, bagus ya. Artinya komitmen dengan program yang sudah dijalankan, karena ini memang sudah menjadi kebutuhan dan andalan masyarakat. Soalnya kalau naik angkutan kota itu suka ngetem lama,” ujarnya saat sedang menunggu Biskita di Halte Perpustakaan.

Disinggung mengenai tarif Rp 4.000, menurutnya hal itu sudah sangat murah dengan pelayanan yang cukup baik.

Namun, ia berharap ke depannya Biskita dan halte-halte yang ada bisa menjangkau lokasi-lokasi strategis lainnya seperti pasar-pasar tradisional, tempat pelayanan publik, dan sebagainya.

“Karena waktu tidak ada Biskita, dari Wangun ke sini (Jalan Kapten Muslihat) itu naik angkot capek karena sering ngetem, habis waktu. Nah, kalau Biskita bisa masuk ke depan pasar tradisional atau perkantoran, itu lebih bagus lagi sih kayanya. Jadi benar-benar membantu, lebih efektif dan efisien,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pengecekan operasional turut dihadiri perwakilan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor.

Hal senada disampaikan Kadishub Kota Bogor Marse Saputera. Menurutnya biskita dengan menggunakan anggaran Rp10 miliar yang berasal dari dana APBD Kota Bogor, angkutan massal Biskita dengan nama baru Bis Trans Metro Pakuan hanya akan di operasionalkan 2 koridor, yakni koridor 1 dan 2,” kata Marse.

Koridor yang dimaksud, lanjut Marse, yakni koridor 1 jurusan Bubulak-Cidangiang dan koridor 2 jurusan Bubulak-Ciawi, dengan jumlah bis yang dioperasionalkannya antara 17 hingga 25 unit bis, sesuai dengan anggaran Rp10 miliar.

“Anggaran itupun hanya bisa mengcover pelayanan angkutan massal selama 6 bulan. Namun demikian, diharapkan ke depan ada tambahan dari APBD Perubahan dan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), untuk menanggulangi 6 bulan lagi hingga Desember 2025. 

KMF

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jumat Keliling, Dedie Rachim Temui Ketua MUI Kota Bogor

1 August 2025 - 10:26 WIB

Jawa Barat Terapkan Pemantauan Dana Desa Real-Time

30 July 2025 - 23:42 WIB

Kota Bogor Jadi Tuan Rumah Puncak Hari Kependudukan Dunia

30 July 2025 - 23:05 WIB

Komitmen Pemkot Bogor Cegah dan Berantas Korupsi

30 July 2025 - 06:50 WIB

Stok Beras Kota Bogor Aman

28 July 2025 - 21:15 WIB

Trending on Bogoh Ka Bogor