Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menekankan pentingnya pengendalian jumlah penduduk melalui program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) sebagai langkah untuk menyiapkan generasi yang berkualitas.
Dedie Rachim menyampaikan bahwa tantangan di masa depan itu semakin luar biasa, terlebih dalam hal tingkat jumlah penduduk. Ia menjaskan, apabila tingkat jumlah penduduk tidak dikendalikan bisa memicu persaingan di antara sumber daya manusia.

Oleh karena itu, ia menuturkan bahwa perlu adanya pengendalian tingkat kependudukan, salah satunya melalui program Keluarga Berencana (KB). Namun, menurut Dedie, program KB saja tidak cukup.
“Tingkat jumlah penduduk kalau tidak dikendalikan maka persaingan di antara sumber daya manusia itu tentu akan sangat ketat. Namun, program KB tidak cukup, perlu melibatkan sekolah untuk menurunkan informasi dan juga berbagi ilmu tentang kepedudukan di tingkat sekolah,” ucap Dedie Rachim di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Rabu (22/10/2025).
Ia menyampaikan apresiasinya kepada sekolah-sekolah di Kota Bogor yang telah melaksanakan program SSK hingga mendapatkan status paripurna. Ia juga turut memberikan penghargaan kepada para duta kependudukan dari tingkat SMP dan SMA di Kota Bogor.
Dedie Rachim berharap, melalui SSK, para siswa dapat memahami dan mengetahui metode serta langkah yang harus diantisipasi dalam rangka mengendalikan dan juga membangun keluarga yang lebih berkualitas.
“Peran siswa di SKK sendiri itu kan yang dimanfaatkan adalah teman sebaya ya. Menyampaikan sesuatu informasi melalui teman sebaya biasanya akan lebih efektif,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pengetahuan yang diberikan kepada para siswa melalui program SSK dapat memberikan ilmu terkait bagaimana keluarga yang berkualitas itu harus dibentuk dan mempersiapkan mereka untuk membangun keluarga di masa depan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra menjelaskan bahwa SSK adalah program nasional yang diturunkan ke pemerintah daerah.
Marse menyebutkan bahwa kurikulum dari SSK meliputi pemahaman mengenai bonus demografi, ketahanan keluarga, mewujudkan keluarga yang berkualitas serta kesehatan reproduksi.
Ia menyampaikan bahwa di Kota Bogor sendiri terdapat 20 sekolah dari tingkat SMP dan SMA yang sudah mengikuti program SSK. Enam sekolah dari 20 sekolah tersebut telah berstatus paripurna dan mendapatkan apresiasi langsung dari Dedie Rachim dalam acara ini.
“Tujuan SSK itu untuk mengintegrasikan pentingnya bagaimana kita memprioritaskan pembangunan keluarga dan kependudukan. Serta memberikan pemahaman kepada generasi penerus, untuk paham dan mengerti apa itu bonus demografi,” pungkas Marse. KMF