Pengamat: Sudah Tepat Gerindra Usung JM Sebagai Cawalkot

Munculnya nama nama yang baru terdengar di telinga warga Bogor sebagai calon wali Kota Bogor, mendapat perhatian masyarakat termasuk pengamat politik. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah Sendi Fardiansyah, yang sempat ramai diberitakan mendapat restu Presiden Jokowi.

Menurut Pengamat politik dan Kebijakan Publik, Yusfitriyadi, munculnya nama Sendi dalam dialektika menjelang Pilkada di Kota Bogor, tidak lebih dari memanfaatkan dinamika politik di tingkat nasional.

“Jokowi disebut-sebut sebagai king maker dalam pertarungan pemilihan presiden dan wakil presiden, sampai Prabowo-Gibran menang pertarungan. Posisi Sendi merupakan sekretaris ibu Iriana, istri Jokowi,” ujar Yusfitriyadi kepada awak media, Sabtu (23/3/2024).

Namun untuk mencalonkan diri, kata Yusfitriyadi, Sendi butuh rekomendasi partai. Salah satunya dari Partai Gerindra, yang dikategorikan berasal dari kekuatan nasional. Sementara Partai Gerindra Kota Bogor, sudah mengusung Jenal Mutaqin (JM) kader internal partai yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bogor. Menurut Yusfitriyadi, siapapun tidak akan berpengaruh dalam konteks administratif untuk kepentingan pilkada, termasuk rekomendasi presiden.

“Kecuali presiden bisa memastikan partai koalisi yang memenangkan Prabowo-Gibran akan mengeluarkan rekomendasi untuk Sendi. Karena Sendi tidak mempunyai rekam jejak berproses di politik, baik lokal maupun nasional di partai manapun,” tandasnya.

Dengan kata lain, lanjutnya, Sendi akan mendapat rekomendasi dari partai politik tergantung perkembangan dan dinamika politik di tingkat nasional. “Besar kemungkinan Sendi dan Jenal Mutaqin akan memperebutkan rekomendasi dari partai yang sama yaitu Gerindra,” ucapnya lagi.

Menurutnya, Jenal Mutaqin lebih berpeluang diusung, karena sudah jelas kader partai Gerindra, yang secara politik meniti karier dan berdialektika politik di Partai Gerindra. Pengalaman menjadi anggota DPRD Kota Bogor selama 3 periode, bahkan saat ini sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, pengusungan Jenal Mutaqin menjadi calon Walikota Bogor pada Pilkada tahun 2024 sangat layak dan tepat.

“Sangat wajar ketika pleno DPC Gerindra Kota Bogor hanya merekomendasikan satu nama untuk menjadi kandidat calon walikota dari Partai Gerindra. Sebagai konsekwensi logis dari salah satu fungsi dan peran partai politik adalah perkaderan politik,” jelasnya.

Sehingga konsekwensi logis itulah yang harus menjadi prinsip semua partai politik ketika keberlangsungan partai politik akan jalan dan menjadi kuat. Pengusungan dan memperjuangkan kader internal terbaik partai menjadi calon walikota Bogor, merupakan keberhasilan dan kesuksesan partai dalam memenangkan Pilkada.

“Justru akan ambigu ketika pada momentum elektoral termasuk pilkada partai politik mengusung non kader politik, itu sama saja menegasikan peran partai politik sendiri hanya untuk meraih kekuasaan,” papar Yusfitriyadi.

Yusfitriyadi mengaku sepakat Gerindra mengusulkan kadernya siapapun yang disepakati oleh DPC Gerindra Kota Bogor untuk diusulkan mendapat rekomendasi dari DPP Partai Gerinda untuk menjadi calon Walikota Bogor.

“Namun bagaimanapun kuatnya aspirasi struktur partai di tingkat lokal, dalam konteks partai gerindra pada akhirnya DPP Partai gerindra akan merekomendasikan siapa yang dikehendaki oleh Prabowo. Saya melihat kader internal partai lebih baik diusung, dan momentumnya Gerindra Kota Bogor memenangkan Pilwalkot melalui kader terbaiknya,” pungkasnya. Pratama

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *