PDAM Kota dan Kab.Bogor Bahas Usaha Patungan
DIREKTUR Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor H. Untung Kurniadi menggagas perusahaan patungan dengan membangun instalasi pengolahan air untuk mensuplai air bersih ke Kota dan Kabupaten Bogor. Modalnya masing-masing bisa dari PDAM Tirta Pakuan 50 persen, dan PDAM Tirta Kahuripan dengan komposisi 50 persen.
Untung menyebutkan ketersediaan air bersih di Bogor akan habis pada 2017, sementara kebutuhan selalu meningkat setiap tahun. Atas dasar itu perlu dibangun sebuah sistem instalasi pengolahan air bersih baru yang hasilnya bisa dijual ke PDAM.
Dia mengatakan, pelanggan air bersih di daerah perbatasan cukup tinggi, namun belum dikelola dengan baik. Atas dasar itu, diperlukan sebuah perusahaan yang dikelola bersama dengan sumber dana APBD dari Kota dan Kabupaten Bogor. “Modalnya bisa fifty fifty badan hukumnya
bisa berbentuk PT yang merupakan anak perusahan PDAM kota maupun kabupaten,” kata Untung.
Dalam waktu dekat PDAM Tirta Pakuan dan Tirta Kahuripan membentuk tim bersama untuk melakukan uji kelayakan (feasibility study/FS). Hasilnya, akan disampaikan ke masing-masing pemerintah daerah.
“Karena air minum itu bukan urusan sektoral, tapi sudah regional. Tak bisa setengah-setengah, apalagi di daerah perbatasan, pasti rawan konflik. Makanya, kalau sudah ada hasil uji kelayakannya, kita sampaikan nanti ke sekda, bupati, walikota dan badan pengawas.,” kata Untung.
Sementara itu Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Hadi Mulya Asmat menyambut baik usulan tersebut dan siap membentuk sebuah tim yang akan melakukan uji kelayakan perusahaan patungan. “Warga kita di wilayah Timur dan Selatan, termasuk Ciawi dan Ciomas masih banyak yang memerlukan air bersih. Kita akan kaji usulan ini,” kata Hadi usai
pertemuan. PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor sendiri saat ini melayani kebutuhan air bersih untuk 167 ribu pelanggan dengan cakupan pelayanan 16,7 persen. AP