Paska kebijakan penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di ruas jalan seputar Kebun Raya Bogor (KRB), kini terdapat sejumlah persimpangan jalan atau titik-titik tertentu yang menjadi lokasi tidak efektif. Di antaranya seperti di kawasan sekitar Tugu Kujang, simpang Lawang Suryakancana, dan di simpang lampu pengatur lalu lintas Jalan Juanda dan Jalan Kapten Muslihat.
Temuan itu terungkap dari hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, Kamis (23/06/16).

“Ini hari kedua saya lakukan sidak untuk perbaikan infrastruktur paska SSA. Jadi akibat dari kebijakan SSA ini banyak persimpangan jalan atau titik tertentu menjadi lokasi yang tidak efektif seperti di kawasan Tugu Kujang,” ungkap Usmar.
Di lokasi itu, katanya, sekarang ini terdapat ruang-ruang yang tidak efektif yang tadinya badan jalan dan dilalui kendaraan. Namun saat ini kondisinya menjadi pasif atau mati.
“Titik lain juga banyak seperti di simpang Lawang Suryakancana. Itu juga ada pulau-pulau yang akan diefektifkan. Ada dua kepentingan memang. Satu untuk kepentingan plaza heritage, yang berarti keseluruhannya harus di jadikan pulau-pulau atau taman. Tapi ada kepentingan lain, yaitu menjadikan Jalan Suryakancana untuk angkutan massal dengan dua trayek dari arah Jalan Siliwangi dan dari arah Pasar Bogor,” terang Usmar.
Begitu pun halnya dengan hasil sidak dirinya di simpang Jalan Juanda dan Jalan Kapten Muslihat. “Kalau pulau-pulau di sekitar simpang Jalan Kapten Muslihat itu ternyata ada rekayasa juga. Kalau di sekitar eks lampu merah dibuatkan plaza atau taman, tapi barrier atau pemisah jalannya itu akan direkayasa sampai titik Jembatan Merah akan dimatikan dengan dibuatkannya bukaan-bukaan tertentu saja,” paparnya. #Aysha