Sebagian warga Kota Bogor sempat resah, setelah beredarnya isu supermarket dan pasar tradisional akan tutup karena merebaknya Covid-19 di Kota Bogor efektif per Senin (23/3/2020) hingga 2 April 2020.
Menanggapi hal tersebut, Perusahaan Umum Daerah Pasar Pakuan Jaya (Perumda PPJ) Kota Bogor langsung merespon dengan membuat video klarifikasi, dan mengajak masyarakat tetap berbelanja di pasar tradisional dengan tetap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) serta sering mencuci tangan.

Perumda PPJ juga menerjunkan karyawannya untuk mengontrol agar tidak ada penumpukan pembeli agar jarak antar penjual pembeli juga pembeli lainnya minimal satu meter. Dalam unggahan video PPJ, terlihat Kasubag Humas PPJ Riyadul Muslim memberikan penjelasan bahwa pasar-pasar tidak tutup.
“Pasar tetap buka normal. Perumda PPJ meminimalisir penyebaran Covid-19 di area pasar di bawah naungan PPJ bekerjasama dengan Perumda Tirta Pakuan, menyediakan tempat cuci tangan yang bersih. Dipasang wastafel dan toren air disetiap pintu pasar,” kata Riyadul.
Hal tersebut ditegaskan juga Direktur Utama Perumda PPJ, Muzakkir, menurutnya kabr pasar tutup itu hoax. Untuk itu ia meminta bantuan informasi kepada awak media, agar menyampaikan kepada masyarakat bahwa pasar tetap buka, karena info semua pasar ditutup itu hoax.
“Kami tetap buka karena bentuk pelayanan tapi beberapa hal kami batasi, misal tidak boleh penumpukan pembeli, jaga jarak penjual dengan pembeli minimal satu meter, masuk pasar wajib cuci tangan di wastafel atau hand sanitizer. Dan pedagang yang flu, kami kasih masker. Nah pembeli yang suhu di atas 37,5 derajat celcius tidak boleh masuk pasar,” ungkap Muzakkir kepada wartawan pada Senin (23/3/2020) siang.
Muzakkir menjelaskan, langkah tersebut dilakukan untuk pencegahan covid-19 di pasar dan kantor PPJ. Perumda PPJ sudah menyiapkan hand sanitizer setiap pintu pasar, menyemprot desinfektan dua kali sehari tiap pasar dan kantor, membagikan masker kepada pedagang yang kurang sehat, edukasi pencegahan covid-19 melalui spanduk dan banner setiap pasar.
“Selain itu, edukasi juga menggunakan pengeras suara langkah-langkah pencegahan covid19. Menyiapkan wastafel portable di pintu masuk pasar,” tuturnya.
Sementara itu Direktur Umum (Dirum) Perumda PPJ, Jenal Abidin menjelaskan, dalam rangka pencegahan Covid-19, pihaknya memberlakukan sistem shifting jam kerja pegawai di kantor pusat dan unit pasar. Selain pembatasan jam kerja, PPJ juga memeberikan suplemen juga APD berupa vitamin C, masker dan sarung tanga.
“Kami menghimbau kepada semua pegawai untuk tetap menjaga kesehatan, kurangi interaksi, dan jaga jarak. Masker, sarung tangan harus dipakai saat tugas. Kami batasi jam kerja masuk pukul 09.00 Wib dan pulang pukul 15.00 Wib. Kami juga berikan kelonggaran untuk satu hari masuk, sehari kami Work From Home (WFH),” pungkasnya.
rls