Menu

Dark Mode
Asus Rilis RTX 5060 Ti 16G EVO, Lebih Ramping dengan Sirip Heatsink Berbeda Ludes! Robot Anjing Wajah Elon Musk & Mark Zuckerberg Terjual Rp 1,5 M Lolong: Buaya Terbesar di Dunia yang Pernah Diukur Hidup China Sukses Buat Prototipe EUV, Siap Produksi Chip 2nm Nvidia Perbarui GPU AI RTX Pro 5000 Blackwell, VRAM Naik 50 Persen Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia dengan Kekayaan Rp 10.000 Triliun

Kabar Bogor

Orientasi Isi Piringku Bersama Kepala Sekolah TK dan PAUD

badge-check


					Orientasi Isi Piringku Bersama Kepala Sekolah TK dan PAUD Perbesar

Sekitar tujuh juta balita di Indonesia mengalami stunting, hal ini menjadi permasalahan gizi di Indonesia. Karena itu Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang mengalami beban ganda permasalahan gizi.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga tinggi anak terlihat pendek untuk usianya. Kondisi kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah lahiran. Namun stunting baru terlihat setelah anak berusia 2 tahun.

Dari permasalahan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bogor dibawahi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Ida Djubaedah, M.Si sekaligus pemateri bekerjasama dengan Puskesmas Pancasan pada kegiatan orientasi mengenai “Isi Piringku” yang dihadiri oleh beberapa kepala sekolah TK/Paud di Aula Puskesmas Pancasan Kota Bogor, Kamis (8/8/2019).

Puskesmas Pancasan adalah puskesmas pertama di Kota Bogor yang melatih para guru TK/Paud mengenai gizi buruk.  Selain menyebarkan secara luas informasi mengenai stunting, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memperhatikan anak didik di sekolah karena stunting merupakan penyakit agar diberi metode yang tepat serta mengetahui status gizi pada anak didik.

Kegiatan orientasi mengenai “Isi Piringku” ditujukan sebagai panduan edukasi gizi yang dapat digunakan oleh guru Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) untuk memperkenalkan konsep gizi seimbang bagi anak usia 4-6 tahun.

Setelah menyampaikan materi tersebut, dr. Ida mengajak para guru untuk memperhatikan anak didik dengan mempraktekan timbang badan dan mengukur tinggi badan. Setelah itu mengirim data tersebut ke puskesmas yang bersangkutan atau masuk data ke e-PPGBM yang merupakan aplikasi online pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat.

“selain memperhatikan asupan makanan yang bergizi, para guru juga perlu mengajak anak didik untuk berjemur di bawah matahari pagi, hal ini untuk menambah vitamin D dalam tubuh” ujar dr. Ida

Pada pidato visi Indonesia Jokowi menyebutkan bahwa balita dan anak usia sekolah merupakan usia emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan. Dengan itu permasalahan gizi ini perlu diperhatikan karena gizi merupakan investasi bangsa.

rls

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pesta Perak Kompra 25 Dibanjiri Ribuan Pramuka

20 December 2025 - 10:37 WIB

ADEV Salurkan Zakat Perusahaan Bareng PWI

19 December 2025 - 14:09 WIB

Bahas Konektivitas Transportasi, Kadishub Kota Bogor Jadi Narsum di OBSSESI

15 December 2025 - 07:31 WIB

Januari 2026, Dishub Kota Bogor Hapus Angkot Usia 20 Tahun

15 December 2025 - 06:42 WIB

Gara-gara Parfum Meledak, Gudang Kosmetik di Bogor Terbakar

15 December 2025 - 05:43 WIB

Trending on Kabar Bogor