Menu

Dark Mode
Munir-Atal Resmi Nyalon Caketum dan Ketua DK PWI Pusat Gempa Dahsyat M 8 Guncang Amerika Selatan Setelah Perplexity, Telkomsel Gandeng OpenAI Vivo Vision Explorer Edition Resmi Meluncur, Saingan Apple Vision Pro Menteri Hukum ASEAN Sepakati Pengembangan Arbitrase dan Mediasi Komersial Internasional Pegawai Microsoft Demo: Protes Kerja Sama dengan Israel

Headline

THM Nakal Ditutup, MUI Dukung Langkah Bima

badge-check


					THM Nakal Ditutup, MUI Dukung Langkah Bima Perbesar

LANGKAH Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menutup permanen operasional diskotik nakal di Kota Bogor, mendapatkan dukungan berbagai pihak. Salahsatunya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, KH Mustofa Abdullah Bin Nuh yang akrab disapa Kiyai Toto ini, menilai keberadaan diskotik sangat rawan penyimpangan moral sehingga berpotensi merusak generasi bangsa.

“Kami dari MUI sangat mendukung kebijakan penutupan diskotik. Karena kami menilai diskotik rawan disalah gunakan, namanya juga tempat seperti itu,” kata Kiyai Toto, Rabu (24/1/2018).

thm-nakalUlama lanjut Kyai Toto, khususnya MUI akan berada di garis terdepan bersama Walikota Bogor Bima Arya dalam memberantas kemaksiatan. Kiyai Toto juga meminta Bima Arya untuk tidak memberikan izin pembukaan diskotek baru di wilayah kota hujan.

“Maju terus, jangan gentar. MUI akan dukung. Masih banyak cara mencari PAD yang berkah. Terlebih Walikota komitmen tidak akan memberi izin diskotik baru,” pungkasnya.

Sebelumnya 3 tempat hiburan malam (THM) di Kota Bogor ditutup karena tak mengikuti aturan dan diduga disalahgunakan. Bima Arya pun menegaskan Pemerintah tidak akan memberikan izin baru sejenis diskotik atau klub malam.

“Di Kota Bogor ada sekitar 20 tempat hiburan malam dan akan segera dievaluasi semua izinnya. Jika berdampak buruk bagi masyarakat, akan dicabut izinnya. Kalau karaoke keluarga kita izinkan, tapi kalau diskotik dan klub malam sejauh saya masih memegang amanah menjadi Wali Kota tidak akan dikeluarkan izinnya,” tegas pria kelahiran Bogor, 17 Desember 1972 itu.

Bima menambahkan, berdasarkan evaluasi tempat hiburan malam yang hanya memberi sumbangan pajak asli daerah (PAD) sebesar Rp171 juta per tahun.

“Kontribusi diskotek adalah yang paling minim. Semisal diskotek Lipss, hanya menyumbang PAD sekitar Rp100 juta per tahun. Kalaupun menyumbang PAD Rp10 miliar per bulan, jika banyak mudharatnya, buat apa?,” tegasnya.

reporterpratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Munir-Atal Resmi Nyalon Caketum dan Ketua DK PWI Pusat

22 August 2025 - 21:46 WIB

Eiger Land Ubah Lahan Kritis Jadi Kawasan Ekowisata

21 August 2025 - 09:18 WIB

Bentuk Transparansi, Kongres Persatuan PWI 2025 Akan Live di Youtube

20 August 2025 - 20:44 WIB

Dukung Program Pemerintah, DPW Tani Merdeka Provinsi Jambi dan Bulog Segera MoU

20 August 2025 - 09:03 WIB

Hanif Faisol: TPPAS Nambo Harus Segera Beroperasi

20 August 2025 - 08:52 WIB

Trending on Headline