Menu

Dark Mode
Asus Rilis RTX 5060 Ti 16G EVO, Lebih Ramping dengan Sirip Heatsink Berbeda Ludes! Robot Anjing Wajah Elon Musk & Mark Zuckerberg Terjual Rp 1,5 M Lolong: Buaya Terbesar di Dunia yang Pernah Diukur Hidup China Sukses Buat Prototipe EUV, Siap Produksi Chip 2nm Nvidia Perbarui GPU AI RTX Pro 5000 Blackwell, VRAM Naik 50 Persen Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia dengan Kekayaan Rp 10.000 Triliun

Headline

Mayoritas Warga Bogor Makan Buah dan Sayur Berbahaya

badge-check


					Mayoritas Warga Bogor Makan Buah dan Sayur Berbahaya Perbesar

image

Untuk kelima kalinya Bogor Organic Fair digelar di GOR Pajajaran Kota Bogor, Jumat (11/9/2015). Pameran ini digelar untuk lebih memperkenalkan bahan pangan organik kepada masyarakat luas. Sebab, sebagian besar masyarakat masih mengkonsumsi produk pertanian yang terpapar pestisida.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor Azrin Syamsudin mengatakan saat ini sebagian besar masyarakat Kota Bogor masih mengkonsumsi buah dan sayur dengan kandungan pestisida yang membahayakan.

“Dengan pameran ini, bisa menjadi salah satu upaya untuk mengurangi konsumsi produk pertanian yang terpapar pestisida. Selain itu juga sekaligus menjadi kampanye agar petani mengurangi penggunaan pestisida pada produk pertanian,” ujar Azrin.

Padahal, penggunaan pestisida selain mengontaminasi produk pertanian juga menyebabkan degradasi lingkungan. Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Yasid Taufik mengatakan share market produk organik sudah mulai terlihat signifikan, yakni 30 persen. Ke depan, Yasid menilai peluangnya lebih besar seiring dengan  meningkatnya kesejahteraan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Banyaknya produk organik yang palsu di pasaran juga membuktikan permintaan produk organik melimpah. “Sekarang belum terukur secara pasti tapi segmen di Indonesia sudah merambah 10-15 persen masyarakat kita. Ceruk pasarnya ke depan juga makin berkembang,” kata Yasid.

Menurut dia, pembangunan pertanian secara konvensional masih memiliki kelemahan karena tergantung pada faktor input dan menyebabkan degradasi lingkungan. “Bahkan, disinyalir akan mengganggu kesehatan,” tutur Yasid. Dengan mengandalkan bahan alami, petani bisa mengurangi biaya pupuk dan pestisida. Meskipun, hasilnya dinilai petani tidak sebesar produktivitas lahan pertanian konvensional.

Direktur Eksekutif AOI Rasdi Wangsa mengatakan BOF 2015 menargetkan 10 ribu pengunjung selama pameran 3 hari. “Dengan mengkonsumsi pangan organik, masyarakat bisa lebih sehat dan petani bisa lebih sejahtera karena hasil panen lebih baik. Harganya pun murah,” katanya. | deni |

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pesta Perak Kompra 25 Dibanjiri Ribuan Pramuka

20 December 2025 - 10:37 WIB

ADEV Salurkan Zakat Perusahaan Bareng PWI

19 December 2025 - 14:09 WIB

Operasi Wirawaspada, Imigrasi Bogor Amankan 6 WNA

18 December 2025 - 22:10 WIB

Bahas Konektivitas Transportasi, Kadishub Kota Bogor Jadi Narsum di OBSSESI

15 December 2025 - 07:31 WIB

Januari 2026, Dishub Kota Bogor Hapus Angkot Usia 20 Tahun

15 December 2025 - 06:42 WIB

Trending on Kabar Bogor