Mayoritas UKM Belum Siap Hadapi MEA
Sebagian besar usaha kecil menengah di Jawa Barat belum siap menghadapi masyarakat ekonomi Asean yang akan mulai diterapkan akhir tahun ini. Selain karena permasalahan akses ke lembaga keuangan, UKM juga masih bermasalah di bidang kelayakan usaha.
Anggota DPR RI Komisi VI Neng Eem Marhamah di sela-sela Pelatihan Kapasitas Usaha oleh Permodalan Nasional Madani di Kota Bogor, Sabtu (7/11/2015) mengatakan ada sejumlah UKM yang telah siap. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya produk UKM yang bisa masuk ke pasar modern.
“Tapi, jumlahnya tak seberapa. Tidak sampai setengah jumlah UKM kita. Nah, UKM yang masih di pasar tradisional dan rumahan itu kebanyakan belum siap,” kata Neng. Neng menyebut, kondisi yang saat ini terjadi sebagai perang ekonomi. Perang ini mau tidak mau harus dihadapi karena telah ada kesepakatan dengan sejumlah negara lain di Asean.
Oleh karena itu dibutuhkan pelatihan dan akses yang lebih luas bagi UKM untuk mendapatkan pinjaman modal usaha dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Pemerintah, lanjut Neng telah mengucurkan penyertaan modal pemerintah senilai Rp 1 triliun ke PT PNM dengan tujuan agar lembaga keuangan ini bisa mengakomodasi kebutuhan modal dan pelatihan UKM.
Direktur Bisnis Mikro I PT PNM, M. Lukman Rizal menambahkan selama ini UKM selalu bermasalah pada akses ke lembaga keuangan. “Masalahnya karena kelayakan usahanya kurang,” kata Lukman. Penyertaan modal senilai Rp 1 triliun dari pemerintah diharapkan Lukman dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Cianjur, Bogor dan sekitarnya untuk mengembangkan kapasitas usahanya.
PT PNM sendiri memiliki 2 pilar dalam membantu pelaku UKM yakni pembinaan dan pembiayaan modal. Menurut Lukman, pembinaan dan pendampingan menjadi kunci sukses pelaku UKM. “Karena sebagian pelaku UKM itu benar-benar dari nol untuk belajar pembukuan dan lain sebagainya. Itu yang menyulitkan akses mereka ke lembaga keuangan,” ucap Lukman.
Pelatihan ini sendiri diikuti oleh 100 pelaku UKM di Kota Bogor, baik yang sudah menjadi nasabah maupun yang baru memulai usaha. Setelah usaha mereka established, PT PNM baru akan mengucurkan pendanaan sekaligus terus melakukan pendampingan. (Deni)